Advertisement
Ramadan, Potensi Kekerasan Jalanan di Jogja Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jajaran Polresta Jogja terus berupaya mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan (rasjal) terutama selama bulan Ramadan. Berdasar catatan, potensi rasjal yang melibatkan remaja pada malam hingga dini hari meningkat selama Ramadan.
Kapolresta Jogja, Kombes Pol. Aditya Surya Dharma memastikan jajarannya menggelar patroli setiap malam selama Ramadan. Patroli yang masuk dalam kategori kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) ini dilaksanakan pada jam rawan, yakni menjelang dan setelah sahur.
Advertisement
Patroli ini serentak dilaksanakan di semua wilayah di DIY termasuk empat kabupaten lainnya atas instruksi Kapolda DIY. “Semua polres dan polresta di wilayah DIY melaksanakan KRYD atau antisipasi kejahatan jalanan terutama menjelang dan setelah sahur,” ujarnya, Selasa (12/3/2024).
Patroli juga didukung oleh personel dari Polda DIY yang telah siaga sejak sore seusai buka puasa. Semua personel yang terlibat berjaga di sejumlah ruas jalan yang dianggap rawan. “Anggota full power untuk menjaga jangan sampai kejahatan jalanan terjadi,” katanya.
Selain itu, Aditya juga mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam antisipasi kejahatan jalanan. “Kami minta bantuan dan partisipasi kelompok masyarakat dan komunitas, apabila ada informasi terkait dengan anak muda yang menongkrong, tolong segera informasikan kepada kami, akan segera kami tindaklanjuti,” katanya.
BACA JUGA: Stok Beras di Sleman Dijamin Aman hingga Lebaran 2024
Kadiv Humas Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba meminta aparat kepolisian untuk rutin menggelar razia guna mencegah aksi rasjal atau klithih selama Ramadan. “Razia dapat dilakukan pihak kepolisian di lokasi-lokasi yang rawan terjadinya tindak kejahatan jalanan,” katanya.
Ia menyakini pihak kepolisian telah memiliki data dan informasi terkait dengan titik-titik yang berpotensi terjadinya aksi klithih, termasuk kelompok atau geng yang kerap melakukan aksi klithih. Fungsi intelijen dan reserse harus dimaksimalkan, jangan sampai kecolongan.
“Razia selama Ramadan perlu diperbanyak, termasuk rutin melakukan razia terhadap peredaran minuman keras ilegal. Karena tidak jarang pelaku klithih tepengaruh oleh minuman keras saat beraksi,” kata dia.
Sebagai pengingat, aksi klitih saat Ramadan pernah terjadi di Jalan Gedongkuning, Kotagede, pada awal April 2022. Akibat aksi tersebut, seorang pelajar berinisial DAA meninggal dunia. Pada April 2021 masih di bulan puasa, seorang pelajar menjadi korban klithih di depan RSKIA Permata Bunda, Jalan Ngeksigondo, Prenggan, Kotagede.
Pada Ramadan 2023, aksi klitih kembali terjadi, tepatnya Kamis (24/3/2023). Seorang pelajar dikeroyok dan dianiaya oleh sekelompok orang di Jalan Tentara Rakyat Mataram, Bumijo, Jetis. “Artinya setiap tahun selama Ramadan sejak tiga tahun terakhir terjadi aksi klithih ,” kata Kamba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Belum Pikirkan Pilkada DKI Jakarta dan Ingin Rehat Dulu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
- 70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
- Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
- Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!
- Tarik Kunjungan Wisatawan ke Kotabaru, Pemkot Jogja Menggelar Kotabaru Ceria, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement