Advertisement

Perosok TPA Banyuroto Kulonprogo Hasilkan Rp50 Ribu per Hari

Triyo Handoko
Selasa, 12 Maret 2024 - 20:57 WIB
Maya Herawati
Perosok TPA Banyuroto Kulonprogo Hasilkan Rp50 Ribu per Hari Perongsokdi TPA Banyurotosaat memilahsampah yang bernilai jual pada Selasa (12/3/2024). - Harian Jogja - Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kehadiran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo ternyata membawa berkah pendapatan tambahan bagi warga sekitar lokasi. Setidaknya ada delapan orang yang setiap harinya merongsok di TPA Banyuroto dimana masing-masing rata-rata mendapat Rp50 ribu.

Perosok tersebut mengincar sampah kemasan plastik seperti botol, kardus, hingga karung. Rata-rata per hari perosok ini dapat memperoleh lima kilogram botol plastik, tiga kilogram kardus, dan dua kilogram karung.

Advertisement

Hasil pengumpulan sampah anorganik itu nantinya dibeli para pengepul yang kebanyakan datang dari luar daerah, terutama Magelang. "Merongsok begini sudah sejak 2015, lumayan buat tambahan penghasilan selain bertani," kata Kamini, 61, warga Padukuhan Tawang, Kalurahan Banyuroto.

Kamini yang sehari-hari jadi buruh tani ini tak pernah sendirian saat merongsok, setidaknya ada delapan orang yang menambah penghasilannya lewat aktivitas tersebut. "Nanti bareng-bareng juga dijualnya ke pengepul, tidak ada persaingan dengan yang lain," ujarnya, Selasa (12/3/2024).

BACA JUGA: Empat Ruas Tol Ini Mengalami Kenaikan Tarif Jelang Lebaran 2024, Ini Rinciannya

Proses merongsok paling sulit bagi Kamini adalah mengangkut barang sasarannya dari gundukan TPA Banyuroto ke pinggirnya untuk dipilah lagi. "Apalagi kalau musim hujan seperti ini tambah berat karena kecampur air," katanya.

Soal terganggunya aktivitas keseharian warga di sekitar TPA Banyuroto, menurut Kamini, sudah terbiasa dengan baunya yang kadang menyengat terbawa angin. Tak hanya merongsok, berkah lain dari TPA Banyuroto juga ada sumber bahan bakar yang dapat dimanfaatkan warga sekitar.

Salah satu yang mendapat akses bahan bakar cuma-cuma pengganti gas elpiji adalah Tuminem yang tiap hari bersama Kamini merongsok. Rumah Tuminem tak sampai 50 meter dari lokasi pembuangan sampah akhir itu. "Lumayan juga hemat biaya pengeluaran buat beli gas elpiji," katanya Selasa siang.

Sumber bahan bakar gas dari TPA Banyuroto itu, jelas Tuminem, digunakan oleh 12 rumah. "Hanya perlu pasang pipa paralon untuk mengalirkannya, apinya memang agak beda dengan gas LPG, tapi bisa untuk memasak juga," katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DPRD Sleman Studi Tiru Ke Denpasar Bali

DPRD Sleman Studi Tiru Ke Denpasar Bali

Jogjapolitan | 12 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta

News
| Senin, 06 Mei 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement