Advertisement

Kasus DBD di Bantul Landai, Dinkes: Kesadaran Masyarakat Sudah Baik

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 19 Maret 2024 - 07:27 WIB
Ujang Hasanudin
Kasus DBD di Bantul Landai, Dinkes: Kesadaran Masyarakat Sudah Baik Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mengklaim kasus Demam Berarah Dengue (DBD) di Bantul masih landai hingga saat ini. 

Berdasarkan data Dinkes Bantul ada 13 kasus pada Januari 2024, ada 26 kasus pada Februari 2024, dan ada 14 kasus hingga 18 Maret 2024. Sementara pada Januari 2023 ada 32 kasus, Februari 2023 ada 19 kasus, dan Maret 2023 ada 17 kasus.

Advertisement

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya, masih relatif terkendali," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Bantul Samsu Aryanto, di ruangannya, Senin (18/3/2024).

Dia menilai peningkatan kasus DBD dari awal tahun hingga saat ini disebabkan karena berbagai faktor. 

"Ada banyak faktor [penyebab peningkatan] DBD, ada faktor lingkungan dan perilaku yang tidak membersihkan sarang nyamuk," katanya.

Selain itu, menurutnya cuaca ekstrem yang terjadi belakangan juga turut berpengaruh. 

Meski begitu, menurut Samsu dengan tidak ada kasus meninggal selama tahun 2023-Maret 2024, maka kesadaran masyakat terhadap deteksi dini DBD dinilai sudah baik.

BACA JUGA: Dinkes Bantul Klaim Program Wolbachia Efektif Tekan Kasus Demam Berdarah

"Kasus meninggal biasanya karena ada keterlambatan dibawa ke fasyankes, sehingga keterlambatan penanganan," katanya.

Dia menyampaikan beberapa gejala DBD yang perlu diwaspadai masyakat antara lain demam tinggi dengan siklus naik turun, muncul ruam pada kulit.

Dia menyampaikan apabila masyakat mengalami gejala tersebut harap segera memeriksakan diri ke fasyankes terdekat. Menurutnya, untuk memastikan demam tersebut disebabkan karena DBD, maka akan dilakukan tes darah untuk mengetahui jumlah trombosit yang bersangkutan.

"Jangan sampai kurang peduli, jangan sampai terlambat mengenai gejala, kewaspadaan [DBD] harus tetap dilakukan," katanya. 

Dia menyampaikan Dinkes Bantul terus memberikan sosialisasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyakat.

"Kita meningkatkan edukasi melalui promosi kesehatan Dinkes kepada masyakat menjaga lingkungannya tetap bersih. Kita juga memberikan edukasi responsif gejala DBD," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jumlah Warga Palestina yang Tewas di Jalur Gaza Bertambah Menjadi 34.356 Orang

News
| Sabtu, 27 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement