Advertisement

BEDAH BUKU: Bangun Ketahanan Keluarga dengan Literasi

Media Digital
Rabu, 20 Maret 2024 - 04:17 WIB
Sunartono
BEDAH BUKU: Bangun Ketahanan Keluarga dengan Literasi Suasana bedah buku di Kalurahan Plumbon, Kapanewon Temon yang diselenggarakan DPAD DIY dimana diikuti 80 warga setempat, Selasa (19/3/2024). - Harian Jogja/Triyo Handoko.

Advertisement

KULONPROGO—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY kembali menggelar bedah buku di Bumi Binangun. Bedah buku bekerja sama dengan DPRD DIY ini digelar di Kalurahan Plumbon, Kapanewon Temon, Selasa (19/3/2024). Buku yang dibedah berjudul 200 Tips Ibu Smart Anak Sehat. Warga Kalurahan Plumbon antusias mengikuti bedah buku.

Pustaka Madya DPAD DIY, M. Hadi Pranoto menjelaskan gelaran ini bertujuan meningkatkan literasi masyarakat. Tak hanya meningkatkan literasi, gelaran ini sekaligus menjadi bagian dari upaya memperkenalkan Perpustakaan Grhatama yang dimiliki DPAD DIY. Perpustakaan terbesar di DIY itu juga menawarkan berbagai fasilitas yang dapat diakses masyarakat luas.

Advertisement

BACA JUGA : BEDAH BUKU: Pentingnya Menumbuhkan Entrepreneurship Sejak Dini

"Kami memiliki berbagai fasilitas dan layanan, tidak hanya buku tapi ada ruang multimedia, diorama, dan berbagai fasilitas literasi lainnya yang menyenangkan," ujar Hadi, Selasa.

Gelaran bedah buku, menurut Hadi, menjadi bagian dari upaya menguatkan minat baca masyarakat. "Dengan buku dan sumber literasi lain jika tinggi minatnya maka akan semakin menguatkan pengembangan sumber daya manusia, sehingga berbagai masalah keseharian mudah diatasi bersama, seperti pola pengasuhan anak yang dibahas kali ini," katanya.

Anggota Komisi D DPRD DIY, Ika Damayanti Fatma Negara mengapresiasi kinerja DPAD DIY yang selalu berusaha mengupayakan dan mendekatkan literasi di tengah masyarakat, salah satunya melalui bedah buku.

Terkait dengan tema tentang pola asuh anak, Ika yang tinggal di Kapanewon Wates ini menyatakan bahwa pola asuh anak menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya bagi ibu atau perempuan, namun bapak atau laki-laki juga harus tahu. “Maka gambar sampul buku ini ada ibu, suami serta anak," katanya.

Ketiadaan peran bapak dalam pengasuhan, menurut Ika, menyebabkan berbagai masalah. "Indonesia nomor tiga di dunia sebagai negara yang fatherless, tentu ini masalah yang harus dihadapi bersama. Bukan bapaknya yang tidak ada atau meninggal, tapi sosoknya yang harus hadir saat pengasuhan anak," katanya.

Melalui bedah buku itu, Ika berharap mulai tumbuh kesadaran bersama untuk memberikan pengasuhan yang baik ke anak-anak. "Agar ketahanan keluarga juga dapat terus ditingkatkan, sehingga masalah-masalah lain seperti kejahatan jalanan berkurang," katanya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Jogjapolitan | 11 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 08:27 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement