Advertisement

Gusti Prabu Sayangkan Pramuka Tak Lagi Jadi Ekstrakurikuler Wajib

Alfi Annisa Karin
Rabu, 03 April 2024 - 13:57 WIB
Ujang Hasanudin
Gusti Prabu Sayangkan Pramuka Tak Lagi Jadi Ekstrakurikuler Wajib Pramuka.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo menyayangkan keputusan Kemendikbud-Ristek  menjadikan ekstrakurikuler pramuka menjadi tidak wajib.

Putra dari Bapak Pramuka Indonesia Mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX  ini mengatakan pramuka merupakan kegiatan di luar kelas yang menjadi pelengkap pembelajaran akademis di dalam kelas.

Advertisement

Melalui pramuka, berbagai pembelajaran dan nilai-nilai karakter ditanamkan pada siswa. Seharusnya, kegiatan ini tetap bersifat wajib, sehingga nilai-nilai kepramukaan bisa menjangkau seluruh siswa.

"Saya tidak sepakat kalau itu. Kalau saya sepakat wajib. Bukan karena saya putranya bapak (Hamengkubuwono IX), tapi wajib karena itu satu-nya supaya (siswa) punya pikiran, niat hati yang mulia," ujarnya, Rabu (3/4).

Dia ingat betul bagaimana dia beserta semua saudaranya mengikuti pramuka. Gusti Prabu juga sempat berkeliling ke kabupaten kota di Sumatera Utara selama 10 hari untuk melakukan bina karang taruna. Dia saat itu menjadi Pengurus Karang Taruna Bidang Organisasi. Gusti Prabu menyampaikan banyak hal terkait pramuka kepada warga setempat.

BACA JUGA: Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Kwarnas: Pramuka Jadi Strategi Bangun Karakter Bangsa

Di sisi lain, menurutnya perumusan kegiatan-kegiatan kepramukaan perlu dilakukan. Agar kegiatan pramuka tak hanya sekedar diisi aktivitas bertepuk tangan dan bernyanyi, tapi juga sekaligus diselipkan berbagai penanaman nilai-nilai karakter.

"Kalau saya bikinkan konsep, jadi gradasi. Misalnya di usia SMA ada pembelajaran bisnis. Mulai SMP ada responsibility, menyesuaikan dengan usia," kata Gusti Prabu yang juga Ketua PMI DIY ini.

Gusti Prabu mendorong jajaran Kwarnas untuk ikut bersuara dan memperjuangkan wajibnya ektrakurikuler di sekolah. Dia berharap, ekstrakurikuler pramuka tetap menjadi wajib di Yogyakarta.

"Harapan saya khususnya DIY tidak melakukan hal itu," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka

News
| Selasa, 30 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement