Advertisement
Kemenag Bantul Jelaskan Identitas Penceramah Salat Id di Tamanan Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Khotbah Salat Idulfitri di Lapangan Tamanan, Banguntapan, pada Rabu (10/4/2024) menjadi viral di media sosial karena berbau politik.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, Ahmad Sidqi, menjelaskan dari penelusurannya, khotib yang memberi khotbah tersebut adalah Untung Cahyono, salah seorang dosen perguruan tinggi swasta.
Advertisement
Ahmad juga mengakui bahwa di tengah Untung Cahyono memberikan khotbah, ada sebagian jemaah yang meninggalkan lapangan setelah menyimak isi khotbah.
"Sebagian jemaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khotbah yang mengaitkan salah satu ayat Al-Qur'an yang dengan kecurangan pada Pemilihan Umum 2024," katanya.
Ahmad Sidqi menjelaskan berdasarkan informasi KUA Tamanan yang berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Tamanan yang berada di lokasi Salat Id, isi khotbah memang menyinggung dugaan kecurangan pemilu oleh berbagai pihak.
Ia menjelaskan kejadian tersebut terjadi lantaran Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan tidak membicarakan mengenai materi khotbah ketika berkoordinasi dengan khotib.
"Sewaktu [Ketua PHBI Tamanan] memohon ustaz [Untung Cahyono] menjadi khotib, mereka tidak membicarakan mengenai materi khotbah," ujarnya.
Ahmad menyatakan tidak ada gejolak yang lebih besar. Ahmad berupaya agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
BACA JUGA: Materi Khotbah Berbau Politik, Jemaah Salat Id di Tamanan Bantul Bubar
"Panitia berjanji untuk lebih berhati-hati sehingga tidak terulang di waktu lain," katanya.
Ahmad menambahkan Kemenag Bantul telah menyosialisasikan kepada masyakat terkait dengan panduan penyelenggaraan Idulfitri sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Menteri Agama (Menag) No.1/2024. Sesuai poin pertama panduan tersebut, Kantor Kemenag Bantul mengimbau agar umat Islam melaksanakan Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.
"Selain itu dalam panduan tersebut jelas disebutkan dalam poin kelima terkait dengan imbauan materi khotbah Idulfitri 1445 H," katanya.
Dalam panduan tersebut, materi khotbah disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiah, mengutamakan nilai-nilai toleransi.
"Materi khotbah juga harus menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan SE Menag No.9/20023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan," ungkapnya.
Selain itu dia berharap agar khotbah berpedoman pada regulasi SE Menag No.9/2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Gubernur DIY Paparkan Efisiensi Anggaran pada APBD Perubahan 2025
- Audiensi ke DPRD, Satgas PPA Bantul Harapkan Dukungan Penuh
- BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Keluarga 2 Mahasiswa UGM yang Meninggal karena Kecelakaan Laut
- Tabrak Kontainer Terparkir di Jalan Jogja-Wonosari, Sopir Truk Kayu Alami Patah Kaki
- Siapkan Lamaran! Pemkot Gelar Job Fair 2025, Tersedia 1.668 Lowongan
Advertisement
Advertisement