Advertisement

Berbanding Terbalik, Begini Kondisi Okupansi Homestay di Kawasan Utara dan Selatan Bantul

Jumali
Senin, 15 April 2024 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Berbanding Terbalik, Begini Kondisi Okupansi Homestay di Kawasan Utara dan Selatan Bantul Homestay Tembi. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Okupansi sejumlah homestay di Bantul bagian utara meningkat pada libur Lebaran 2024. Sebaliknya homestay di Bantul bagian selatan justru sepi.

Ketua Desa Wisata Tembi, Dawud Subroto mengungkapkan homestay yang mulanya sepi dari awal hingga akhir Ramadan, mendadak diserbu oleh para pengunjung pada libur Lebaran 2024. Dari 45 unit homestay yang ada di Desa Wisata Tembi, saat ini okupansinya mencapai 100%.

Advertisement

"Jadi kemarin pas Bulan Puasa itu sepi sekali. Lima hari sebelum Lebaran sudah mulai ada yang terisi satu dua kamar, terus puncaknya pada Lebaran hari kedua sampai hari ini semua kamar penuh. Puncaknya mungkin hari ini, karena tanggal 16 kan sudah pada masuk ya," kata Dawud, Senin (15/4/2024).

Dawud yang juga memiliki homestay dengan kapasitas 12 kamar tersebut mengungkapkan rata-rata pengunjung berasal dari kalangan keluarga dan berasal dari sejumlah kota di Pulau Jawa.

Adapun lama dari menginap, sejauh ini, Dawud mengungkapkan ada bermacam-macam. "Tetapi rata-rata memang mereka menginap dua sampai tiga hari disini," terang Dawud.

Terkait dengan alasan para pengunjung memilih menggunakan homestay, Dawud mengaku pengunjung sengaja memilih homestay karena berekreasi di DIY dan ada juga memilih homestay karena dekat dengan rumah keluarga yang dikunjungi saat Lebaran.

"Selain itu, mereka juga ingin menghindari kemacetan di Kota Jogja. Selain itu, di Kota Jogja juga penuh, dan ada juga yang jenuh dengan kondisi kota, sehingga memilih homestay di daerah kami," papar Dawud.

Untuk harga per orang, Dawud mengaku menerapkan tarif bervariasi. Ada pemilik homestay yang menerapkan kenaikan harga ada juga yang tidak menerapkan kenaikan harga. Alasan beberapa pemilik homestay tidak menaikkan harga karena enggan mendapatkan komplain dari para pengunjung. "Ya, harga sekarang mulai dari Rp300.000 hingga Rp800.000 per malam," terang Dawud.

Sepi

Sejumlah homestay di sentra batik tulis, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul justru bernasib sebaliknya. Dari belasan homestay yang ada, hanya ada beberapa homestay yang melayani pengunjung. Alasannya, pemilik homestay memilih merayakan Lebaran bersama keluarga.

"Hanya ada beberapa yang buka. Tetapi enggak banyak satu dua saja. Kebetulan untuk tempat saya tidak buka selama Lebaran. Ya, karena memang Lebaran, makanya banyak yang enggak buka," kata pemilik homestay Adiluhung, Isnaini Muhtarom.

BACA JUGA: Libur Panjang, Ini 3 Penginapan di Bawah Rp200.000 Dekat Malioboro

Kondisi yang hampir sama juga dialami oleh beberapa pemilik homestay di Desa Wisata Mangunan. Ketua Koperasi Notowono Mangunan, Purwo Harsono mengungkapkan saat libur Lebaran 2024, tidak banyak pengunjung menginap di homestay di wilayahnya. "Saat ini turun mas. Tahun ini homestay dan daya tarik wisata di sini semua turun," katanya.

Hal ini dibuktikan, kata Ipung, panggilan akrab Purwo Harsono, dengan tidak banyaknya homestay yang terisi selama libur Lebaran 2024. Padahal di wilayahnya ada 60 kamar di 16 homestay. "Keterisiannya enggak banyak, mas," ucap Ipung.

Ipung menilai sepinya pengunjung ke homestay di kawasannya dikarenakan berbagai hal. Salah satu nya adalah jalur yang dianggap berisiko. Selain itu mengenai jalur masuk ke kawasan Mangunan yang simpang siur, sehingga membuat pengunjung enggan datang. "Selain itu, kami juga belum mempersiapkan dan memiliki hal yang baru dan menarik wisatawan," ucap Ipung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement