Advertisement

Dinas Perhubungan Sleman Klaim Libur Lebaran Berjalan Lancar

David Kurniawan
Selasa, 16 April 2024 - 14:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Dinas Perhubungan Sleman Klaim Libur Lebaran Berjalan Lancar Barisan kendaraan dari pertigaan Candi Prambanan atau perbatasan DIY - Jawa Tengah tampak mengular sampai depan Terminal Prambanan pada Sabtu (13/4/2024). - Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perhubungan Sleman memastikan pelaksanaan libur Lebaran 2024 berjalan dengan lancar. Keberhasilan ini tak lepas adanya koordinasi yang baik antar lintas sektor mulai dari pemkab, Pemerintah DIY, kepolisian, TNI hingga instansi lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana mengatakan, pihaknya belum melakukan evaluasi secara menyeluruh berkaitan dengan penyelenggaraan libur Lebaran di tahun ini. kendati demikian, ia mengakui penyelenggaraan dapat berjalan dengan lancar.

Advertisement

BACA JUGA: Selama Libur Lebaran 2024, 750 Ribu Kendaraan Keluar Masuk Kabupaten Bantul

“Kondisi arus lalu lintasnya memang sempat ada kepadatan, tapi berhasil diatasi dengan rekayasa lalu lintas yang telah dipersiapkan. Secara umum libur Lebaran tahun ini berjalan dengan baik,” kata Arip kepada wartawan, Selasa (16/4/2024).

Dia menjelaskan, untuk pintu masuk Sleman terbagi menjadi tiga, di antaranya Prambanan, Tempel dan Jalan Wates. Secara umum, pintu masuk Prambanan menjadi paling ramai dibandingkan dengan yang lainnya.

“Untuk data detailnya yang melakukan perhitungan pasti ada di Dinas Perhubungan DIY. tapi, ketimbang penyelenggaraan tahun lalu pos Prambanan ada peningkatan signifikan,” katanya.

Menurut Arip, kenaikan laju arus kendaraan di Prambanan tak lepas adanya pembukaan secara fungsional tol Jogja-Solo di Klaten. “Untuk pintu masuk di Tempel dan Jalan Wates juga ada kenaikan, tapi tidak sebanyak di pos Prambanan,” katanya.

Ditambahkan dia, penyelenggaraan libur Lebaran yang berjalan dengan baik tak lepas dari kerja sama dengan berbagai pihak mulai dari Pemerintah DIY, kepolisian, TNI, PMI hingga instansi lainnya. Selain itu, sebelum penyelenggaraan juga dilakukan pemetaan kerawanan serta adanya penyiapan jalur utama maupun alternatif yang bisa diakses secara luas oleh pemudik.

“Tentunya di jalur-jalur alternatif kami lengkapi dengan papan penunjuk arah yang bisa membantu pengendara menuju lokasi yang dituju,” katanya.

Kepala Pos Pengamanan Prambanan, AKP Sugiran mengatakan, kondisi di pintu Prambanan sempat terjadi kepadatan arus kendaraan. Upaya rekayasa dengan skema penarikan kendaraan dari APILL secara manual terbukti ampuh mengatasi kepadatan di area perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

BACA JUGA: Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Tim Ganjar-Mahfud Kukuh Minta MK Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Pada saat terjadi antrean panjang kendaraan yang telah mencapai titik tertentu. Maka, kendaraan akan diminta terus berjalan tanpa menghiraukan APILL dengan mengikuti instruksi petugas kepolisian.

“Kami rekayasa penarikan-penarikan dengan skema 2-1,” katanya.

Dia menjelaskan, skema 2-1 merujuk pada dua kali lampu hijau satu kali lampu merah. Ini berarti kendaraan akan terus diminta berjalan dari mulai lampu hijau pertama, saat lampu menujukan warna merah kendaraan masih diminta untuk berjalan hingga lampu kembali hijau. Seusai lampu hijau kedua habis dan berubah kembali menjadi merah, baru lah kendaraan disetop. Selanjutnya kendaraan dari arah lain yang diberikan kesempatan berjalan.

“Ini diterapkan secara situasional,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement