Advertisement

Promo November

Asuransi Pertanian di Kulonprogo, Bayar Rp36 Ribu, Gagal Panen Bisa Terima Rp6 juta

Triyo Handoko
Rabu, 17 April 2024 - 16:57 WIB
Arief Junianto
Asuransi Pertanian di Kulonprogo, Bayar Rp36 Ribu, Gagal Panen Bisa Terima Rp6 juta Suasana pemberian klaimasuransi pertanian kepada seorangpetani di Kulonprogo yang mengikuti program tersebut. - Istimewa/DPP Kulonprogo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kementerian Pertanian memberikan slot asuransi pertanian untuk 500 hektare lahan di Kulonprogo. Dengan premi sebesar Rp36.000 per musim tanam untuk satu hektare sawah, maka petani akan mendapatkan jaminan perlindungan andai mengalami gagal panen sebesar Rp6 juta.

Adapun, kriteria gagal panen yang dapat diklaim antara lain disebabkan kekeringan, bencana banjir, dan diserang hama. Padahal, jika tanpa subsidi, besaran premi yang mesti dibayarkan petani yang mengikuti asuransi pertanian ini sebesar Rp180.000 per musim tanam untuk satu hektare lahan.

Advertisement

Meskipun begitu, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menilai masih sedikit petani yang tertarik mengikuti program itu. "Dengan klaim sebesar Rp6 juta, nilai premi tanpa subsidi itu masih tergolong kecil hanya Rp180.000. Apalagi sekarang ancaman gagal panen makin meningkat akibat perubahan iklim," kata Ketua Tim Kerja Pengembangan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan DPP Kulonprogo, Kirmi, Rabu (17/4/2024).

Asuransi pertanian padi, kata Kirmi, diperlukan para petani tapi sedikit yang masih memiliki kesadaran untuk mengikutinya. "Kami punya target agar lebih banyak petani yang mengikuti program ini di luar yang bersubsidi, karena ini penting apalagi sekarang hama wereng banyak menyerang," ujar dia.

Kirmi menyebut hampir seluruh kapanewon di Bumi Binangun kini diserang hama wereng. "Tadi kami berkoordinasi serangan hama wereng makin meningkat, sebelumnya serangannya tak seluas ini. Sekarang dari Galur di sisi selatan sampai Samigaluh di utara," ujarnya.

Meningkatnya serangan hama wereng itu, menurut Kirmi, disebabkan perubahan iklim yang terjadi. "Indikasinya sekarang kadang panas kadang hujan, kondisi ini memungkinakan wereng berkembang biak lebih luas, telurnya banyak yang menetas dalam kondisi seperti ini," jelasnya.

BACA JUGA: DPP Gunungkidul Mengaku Perlu Optimasi Lahan Pertanian

Untuk itu diperlukan kesadaran para petani agar mulai mengikuti program asuransi pertanian agar di tengah kondisi perubahan iklim ini terlindungi usahanya. "Klaimnya juga cukup mudah, penentuan klaimnya jika serangan hama, kekeringan, atau bencana mengakibatkan 75% gagal panen maka bantuannya dapat dicairkan," tuturnya.

Minimnya kesadaran petani akan asuransi pertanian ini, menurut Kirmi, karena keyakinan akan lahannya yang minim ancaman gagal panen. "Padahal sekarang ancaman gagal panen ini makin beragam, ini yang kami terus edukasikan juga," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ketua MPR: Presiden Prabowo Disegani Saat Tampil di G20 Paparkan Hilirisasi SDA

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement