Advertisement
Reforma Agraria Kulonprogo, BPN Bagikan Bibit Guna Optimalkan Pengelolaan Pertanian

Advertisement
KULONPROGO—Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kulonprogo menyelenggarakan gerakan sinergi reforma agraria (GSRA) dengan membagikan bibit ke kelompok petani di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap pada Senin (22/4/2024). Kegiatan ini untuk memastikan reforma agraria yang selama ini dilakukan BPN Kulonprogo berbuah maksimal dengan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan yang ada.
BPN Kulonprogo dalam program tersebut berkolaborasi dengan berbagai institusi, seperti Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM), hingga Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Kulonprogo. "Kegiatan ini serentak secara nasional dilakukan untuk memperingati Hari Bumi juga yang dipimpin langsung kementerian," kata Kepala BPN Kulonprogo, Anna Prihaniawati pada Senin pagi.
Advertisement
Anna menjelaskan lewat program yang diselenggarakannya itu, pihaknya hendak mendorong optimalisasi reforma agraria yang sudah dilakukannya selama ini. "Reforma terus kami lanjutkan tahun ini, ini program turunan dari itu agar apa yang sudah kami lakukan lewat reforma agraria yaitu pembagian sertifikat tanah dapat lebih maksimal lagi mengatasi kesenjangan yang ada," terangnya.
Baca Juga
AHY Keluarkan Tujuh Kebijakan Strategis Kementerian ATR/BPN untuk 2025-2029
AHY Bertekad Mempercepat Pemberantasan Mafia Tanah
Selain Mencegah Potensi Konflik, Program Sertifikasi Mendongkrak Harga Tanah di Sleman
Pembagian benih di Kalurahan Kalirejo, jelas Anna, dari DPP Kulonprogo berupa benih kelapa nira. "Dalam reforma agraria juga dilakukan pendataan aset dan potensi yang ada, kebetulan di Kalurahan Kalirejo ini para petaninya banyak budidaya kelapa nira untuk produksi gula semut," ujarnya.
Dalam pembagian bibit ini diberikan sebanyak 520 pot kelapa nira. "Agar petani di sini juga makin sejahtera," ucapnya.
Sementara itu Kepala DPP Kulonprogo, Drajad Purbadi menjelaskan bibit kelapa yang diberikannya untuk meremajakan kelapa milik para petani. "Kebanyakan sudah tua, sehingga perlu peremajaan agar produksi juga meningkat," tuturnya.
Drajad menyebut bibit yang diberikannya itu berjenis hibrida kelapa nira dimana dalam 2,5 tahun sudah berbuah. "Selain itu bibit ini jika tumbuh tidak terlalu tinggi, agar petani tidak terlalu beresiko saat melakukan penderesan," katanya.
Penderesan kelapa nira untuk gula semut, menurut Drajad, dalam beberapa tahun terakhir meningkat angka kecelakaan kerjanya karena kelapa yang dipanen terlalu tinggi. "Untuk itu kami berikan yang jenis kelapa Genjah Pandanwangi yang memang bibit lokal sudah teruji sertifikasi dan pohonnya tidak terlalu tinggi," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Semeru Alami 4 Kali Erupsi Pagi Ini, Ketinggian Letusan 1 KIlometer
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pajak PBB P2 untuk Lahan Pertanian di Gunungkidul Lebih Murah, Segini Tarifnya
- Hingga Agustus 2025 Ada 114 Kasus Kebakaran di Bantul, Kebanyakan Penyebabnya Ini
- Talut Sungai Gajahwong Ambrol, Rumah Warga di Bantul Terancam
- Tak Punya Kartu Tani, Petani Bantul Tetap Bisa Tebus Pupuk Subsidi
- Lahan Pemakaman Penuh, DPRD Kota Jogja Siapkan Regulasi Makam Tumpuk
Advertisement
Advertisement