Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
Advertisement
JOGJA—Sebanyak 25 warga Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede, mengikuti Pelatihan Kuliner Pokdarwis Rejowinangun di Balai RW10, Kelurahan Rejowinangun, Kamis (2/5/2024).
Pelatihan yang digelar selama tiga hari ini untuk mendukung potensi wisata di wilayah ini. Pelatihan kuliner ini merupakan aspirasi dari warga yang diusulkan melalui DPRD DIY, kemudian dilaksanakan bersama Dinas Pariwisata (Dispar) DIY.
Advertisement
Ditemui di lokasi pelatihan, anggota Komisi A DPRD DIY, Muhammad Syafii menjelaskan pelatihan kuliner ini bertujuan memberi daya dukung potensi wisata yang ada di Kelurahan Rejowinangun. “Salah satu aspek penting dalam pariwisata yaitu kuliner. Kami berharap warga yang tergolong memiliki usaha mikro dan kecil bisa terlibat dalam pengembangan pariwisata di Jogja, salah satunya dengan membekali, serta memberi kompetensi khususnya dari bidang kuliner,” ujarnya.
Dia berharap kegiatan ini dapat memotivasi para peserta yang kebanyakan merupakan ibu-ibu, baik secara mandiri maupun kelompok untuk membuat usaha kuliner. Jika sudah memiliki usaha kuliner, diharapkan bisa lebih berkembang lagi.
Rejowinangun dipilih menjadi salah satu tempat pelatihan kuliner karena adanya usulan dari warga melalui DPRD DIY. “Selain itu, warga Rejowinangun sudah memiliki potensi yang berkembang sebelumnya, yakni tumbuhnya kampung wisata dan pokdarwis di kelurahan. Ini salah satu potensi yang mendukung, supaya kegiatan yang kami adakan memiliki daya manfaat yang panjang,” katanya.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA, Hermawan Prasetyanto. Hermawan menuturkan Rejowinangun merupakan Kampung Wisata Kota Jogja yang cukup maju. Olahan yang dipilih dalam pelatihan ini menekankan pada potensi lokal.
Meski menyesuaikan potensi lokal, tetapi olahan yang dibuat tetap di-upgrade dalam penyajian, teknis memasak, bahan-bahannya dan sebagainya. “Mengedepankan potensi lokal, makanan apa yang potensial di sini, hanya kami upgrade di beberapa hal,” katanya.
BACA JUGA: Pelatihan Digital Kulonprogo, Pemkab Kolaborasi dengan Kominfo
Pada hari terakhir pelatihan kuliner yakni Kamis, para peserta diajarkan membuat beberapa olahan, yakni seafood kelapa muda, sapi dan ayam lada hitam, chicken drum stick dan sup buah. “Hari terakhir ini kami mencoba membuat hidangan yang sedikit menengah ke atas,” kata dia.
Dia menjelaskan chicken drum stick merupakan sayap ayam yang digoreng dengan model penyajian ala hotel dan restoran. Sedangkan seafood kelapa muda, dibuat dengan memasak seafood terlebih dahulu kemudian dimasukkan dalam kelapa muda dan dibakar.
Para peserta, menurutnya, sangat antusias dalam mengikuti pelatihan kuliner ini. Mereka yang kebanyakan sudah memiliki usaha kuliner dengan cepat menyerap pelajaran yang diberikan. “Bagus banget semangatnya, dari awal sampai akhir. Karena sudah terbiasa memproduksi, apa yang kami ajarkan mudah diterima,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement