BEDAH BUKU DPAD DIY: Bekali Orang Tua Cara Mendidik Anak pada Era Digital
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY kembali menggelar kegiatan bedah buku di Jogja National Museum, Jumat (3/5). Kali ini, buku yang diulas berjudul "Mendidik Anak di Era Digital" dengan total 104 halaman. Di dalamnya membahas tentang kiat-kiat mendidik anak di era digitalisasi. Kegiatan bedah buku ini turut didukung oleh DPRD DIY dan dihadiri oleh warga dari berbagai daerah di Kota Jogja.
Anggota Komisi B DPRD DIY Yuni Satia Rahayu menuturkan edukasi melalui buku ini sangat penting sebagai panduan bagi orang tua. Digitalisasi yang terjadi saat ini memunculkan perbedaan zaman. Termasuk, perbedaan orang tua dalam hal mengasuh anak-anaknya.
Advertisement
BACA JUGA: JAB Fest 2024 Digelar Awal Mei, Pecinta Seni dan Buku Jogja Merapat!
Menurut Yuni, saat ini orang tua perlu berupaya ekstra dalam mengawasi anak-anaknya. Sebab, digitalisasi saat ini menyebabkan terjadinya tsunami informasi. Salah-salah, anak justru akan menerima informasi yang tidak benar atau mengakses konten yang tidak sesuai dengan usianya. Cara mendidik ini tentu sangat berbeda dengan zaman dahulu yang cenderung lebih sederhana.
"Melihat banyak informasi itu penting, tapi informasi yang sifatnya hoaks ini yang perlu disampaikan kepada anak-anak bahwa itu berbahaya. Mendapatkan informasi yang benar menjadi PR besar orang tua," jelasnya saat ditemui di Jogja National Museum, Jumat (3/5).
Bagi Yuni, buku berjudul "Mendidik Anak di Era Digital" ini bisa menjadi gambaran bagi orang tua mengenai pentingnya mengetahui baik dan buruknya era digitalisasi. Buku ini juga mengajak orang tua untuk memahami bagaimana cara memanfaatkan teknologi informasi dengan tepat. Mulai dari petunjuk bermain gadget untuk anak usia dini hingga solusi ketika anak sudah kecanduan gadget.
"Harapan kita kami orang tua akan memahami kebutuhan anak-anak mengenai internet. Seringkali ada kesenjangan antara orang tua dengan informasi yang ada di luar yang sangat cepat, tapi pemahamam orang tua terhadap pentingnya digitalisasi ini juga sangat lambat. Ini yang muncul kesenjangan antara orang tua dan anak," tuturnya.
Kepala Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY Dewi Ambarwati menuturkan kegiatan bedah buku ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan budaya dan minat baca di DIY. Gelaran bedah buku semacam ini telah digulirkan merata di seluruh kabupaten dan kota di DIY sejak 8 tahun lalu. Dia mengatakan upaya ini telah membuahkan hasil.
BACA JUGA: Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
"DIY yang menjadi daerah dengan tingkat kegemaran membaca tertinggi se-Indonesia pada 2020-2023," katanya.
Bagi Dewi, kebiasaan gemar membaca memang tak bisa terbentuk secara instan. Di sisi lain, tak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak membaca. Pemprov DIY bahkan telah menyediakan fasilitas perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara yang diberi nama Grahatama Pustaka. Lokasinya berada di Jalan Raya Janti, Wonocatur, Banguntapan, Bantul.
"Fasilitas yang diberikan pemerintah daerah gratis. Seluruh layanan yang kita berikan gratis. Di sana kami memberikan berbagai macam koleksi buku," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 21 November 2024
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
Advertisement
Advertisement