Advertisement
HUT Sleman ke-108, Pemkab Gelar Lomba Permainan Tradisional
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jajaran pegawai di lingkup Pemkab Sleman mengikuti kegiatan lomba tradisional di Lapangan Pemuda, Selasa (7/5/2024). Acara ini menjadi bagian menyemarakan hari jadi ke-108 Kabupaten Sleman.
Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Sleman, Suparman mengatakan, lomba tradisional yang digelar diikuti peserta dari pewakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kapanewon di Kabupaten Sleman. Adapun jumlahnya ada sekitar 1.094 peserta dalam empat lomba tradisional yang meliputi balap karung, bakiak, tarik tambang dan senam kreasi. “Kegiatan digelar sebagai rangkaian memeringati hari jadi Kabupaten Sleman,” katanya, Selasa siang.
Advertisement
Meski demikian, ia menggarisbawahi, pelaksanaan lomba ini juga sebagai upaya pelestarian permainan maupun lomba tradisional yang ada di Masyarakat. Suparman mengungkapkan perkembangan gawai memberikan pengaruh besar terhadap eksistensi permainan tradisional.
Untuk itu, sambung dia, harus ada upaya pelesetarian sehingga keberadaannya bisa tetap terjaga. “Tentunya juga sebagai bentuk rekreasi bagi para pegawai karena lomba ini juga melatih kerja sama antar pemain agar bisa mememangkanya,” katanya.
Ia menambahkan, Kormi Sleman memberikan apresiasi terkait dengan penyelenggaraan lomba ini. Sebagai wadah olahraga non prestasi, pihaknya memiliki kepedulian agar keberadaan olahraga tradisional tetap bisa dimainkan oleh Masyarakat secara luas.
“Cabang-cabang Kormi akan kami perkuat mulai dari kapanewon sampai dengan kalurahan. Tujuannya agar even yang diselenggarakan bisa lebih banyak lagi,” katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyambut baik kegiatan lomba. Menurut dia, ajang ini dapat menjadi wahana dan ruang berkreasi sekaligus melepas penat dari rutinitas keseharian. Selain itu, juga diharapkan dapat memotivasi perangkat daerah untuk bergerak aktif dan membudayakan hidup sehat serta melestarikan olahraga tradisional.
“Olahraga tradisional merupakan bagian dari kekayaan intelektual yang perlu dilestarikan keberadaannya. Jika bukan kita yang melestarikan, bukan tidak mungkin akan punah di masa depan,” katanya.
Menurut dia, olahraga tradisional sarat dengan kearifan lokal sehingga keberadaannya harus terus dijaga secara bersama-sama. “Saya berharap kegiatan hari ini dapat kembali mengenalkan olahraga tradisional,” ujar Kustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sambut Hari Pers Nasional 2025, Sejumlah Agenda Disiapkan PWI dan Pemkab Sleman
- Jadwal DAMRI ke Pantai Parangtritis dan Candi Borobudur Magelang
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 30 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Kamis 30 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Kamis 30 Januari 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement
Advertisement