Advertisement

Promo Desember

Warga Bantul Tenggelam di Sungai Progo, Bekas Tambang Sulitkan Petugas Pencarian

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 22 Mei 2024 - 11:37 WIB
Sunartono
Warga Bantul Tenggelam di Sungai Progo, Bekas Tambang Sulitkan Petugas Pencarian Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Seorang warga Bantul tenggelam di Sungai Progo. Banyaknya bekas galian tambang menyulitkan petugas Tim SAR dalam proses pencarian korban.

Kasiop SAR DIY Distrik Bantul, Bondan Supriyanto menyampaikan pada Selasa (21/5/2024) malam terjadi laka Sungai Progo di sekitar Ngancar, Siangan, Triharjo. Korban berinisial B, 18, warga Ringinharjo, Bantul. 

Advertisement

Bondan menyampaikan korban awalnya akan memancing bersama tiga orang temannya di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun, korban dan seorang temannya terpeleset dan tercebur ke sungai. Satu teman korban berhasil selamat, sementara korban hingga saat ini masih dalam proses pencarian.

"Dari laporan terkini [korban] belum [ditemukan]," katanya, Rabu (22/5/2024).

Dia menyampaikan sejak semalam pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pengumpulan data, dan pemantauan dari darat.  "Semalam kami bersama Basarnas DIY, dan BPBD setempat melakukan pemantauan [dari] darat, dan pemasangan jaring," katanya. 

Rabu pagi sukarelawan mulai melakukan pencarian dengan menerjunkan tim ke Sungai Progo. Pagi ini telah ada dua tim yang diterjunkan pada pukul 07.00-09.00 WIB, dan pukul 09.00-12.00 WIB. 

Bondan menyampaikan di lokasi sekitar tahun 2022 dan 2023 sempat terjadi kasus laka sungai yang memakan 1 orang korban di masing-masing tahun. Dia menuturkan kondisi TKP yang merupakan bekas galian lubang dinilai menyulitkan proses pencarian korban.

"Di sana ciri khasnya banyak galian tambang pasir, banyak pusaran. Itu sangat menyulitkan dan berisiko," katanya. 

Dia menuturkan hasil galian tambang di lokasi tersebut menyisakan palung dengan kedalaman 6-10 meter. Sehingga, menurut Bondan, untuk memastikan keamanan petugas yang diterjunkan dibekali dengan alat keselamatan yang memadai.

"Kita menurunkan sekitar 15 orang [per tim]. Kadang [kalau] tidak hafal sungai dan medan, [dapat] kejeblos, [untuk alat pengaman] ada satu tali panjang untuk saling mengaitkan [petugas]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Diminta Segera Keluarkan Aturan Turunan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak

News
| Jum'at, 13 Desember 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement