Festival Kuliner Mataraman, Penyajian Ribuan Porsi Mi Lethek Pecahkan Rekor Muri
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebanyak 5.000 porsi bakmi goreng berbahan baku mi lethek dibagikan secara gratis kepada pengunjung pada acara pemecahan rekor penyajian mi lethek terbanyak di Dunia dalam Festival Kuliner Mataraman 2024 di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Sabtu (25/5/2024).
Selain untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri), pembagian mi lethek tersebut adalah salah satu upaya mengenalkan dan melestarikan keberadaan mi lethek yang telah masuk warisan budaya takbenda (WBTb) sejak 2019.
Advertisement
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengungkapkan, untuk pemecahan rekor penyajian mi lethek pihaknya menggandeng 7 kelompok wanita tani (KWT), karang taruna, PKK, Pemerintah Kalurahan dan Kapanewon.
"Untuk anggarannya sendiri dari Dana keistimewaan (Danais). Acara ini juga sebagai sarana kami mengenalkan dan melestarikan kuliner khas Bantul. Karena kan, mi lethek ini sudah dikenal, asli bantul dan tercatat sebagai WBTb sejak 2019," kata Kwintarto ditemui di Pantai Baru, Sabtu (25/5/2024).
Kwintarto menyampaikan, acara pemecahan rekor MURI itu sengaja digelar di Pantai Baru. Alasannya, Pemkab Bantul ini memberikan pemahaman kepada masyarakat jika sebentar lagi jembatan Pandansimo akan terbangun. Diharapkan keberadaan jembatan Pandansimo akan lebih menghidupkan pariwisata di pantai selatan bagian barat.
BACA JUGA: Kemendag Temukan 11 SPBE Curang, Tabung Elpiji 3 Kilogram Disii 2,2 Kilogram
"Lewat gelaran ini kami juga ingin membuktikan jika promosi makanan tradisional akan membawa dampak kepada perekonomian masyarakat," harap Kwintarto.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengungkapkan ada tiga kuliner yang dikenal di Bantul. Selain sate klathak, ada ingkung pajangan dan mi lethek. Ketiga kuliner ini telah dikenal tidak hanya warga DIY tapi juga nasional.
"Dan hari ini, Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi pada industri mi lethek, warung-warung yang menjajakan kuliner khas Bantul ini. Sehingga pariwisata di Kabupaten Bantul itu bisa tumbuh karena adanya warung-warung kuliner yang banyak sekali yang menjajakan makanan tradisional, makanan khas Kabupaten Bantul," katanya.
Sedangkan salah satu pengunjug Rida, 32, mengaku baru kali pertama merasakan mi lethek. Ia mengaku rasa dari mi lethek yang diolah menjadi bakmi Jawa cukup gurih.
"Rasanya seperti bakmi Jawa. Saya tidak menyangka, kalau ini bahan bakunya dari mi lethek," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement