Advertisement
BPBD Bantul Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Kebakaran Selama Musim Kemarau

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Jumlah kejadian kebakaran karena sampah selama musim kemarau tahun 2023 cukup tinggi. BPBD Bantul mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi kebakaran karena sampah selama musim kemarau.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Kabupaten Bantul, Irawan Kurnianto menyampaikan kejadian kebakaran karena membakar sampah jumlahnya cukup tinggi tahun 2023.
Advertisement
Berdasarkan catatan BPBD Bantul tahun 2023 ada 371 kebakaran. Dari jumlah tersebut, 302 kejadian diantaranya terjadi pada musim kemarau atau pada Juni–November 2024. Dari jumlah tersebut 48 persennya atau 146 kejadian kebakaran karena membakar sampah.
“Dari tersebut ada 347 kejadian di wilayah Bantul, dan 24 kejadian di luar Bantul. Dari kejadian kebakaran tahun 2023 ditaksir kerugian mencapai Rp24 miliar,” katanya, Minggu (26/5/2024).
Sementara BPBD Bantul mencatat selama Januari hingga 22 Mei 2024 ada 56 kebakaran yang ditangani Damkarmat BPBD Bantul. Dari jumlah tersebut ada 54 kejadian di wilayah Bantul, dan 2 kejadian di luar Bantul yang ditangani Damkarmat BPBD Bantul. Dari kejadian tersebut kerugian yang ditaksir mencapai Rp401 juta.
Dia pun menyampaikan tahun 2023 jumlah kebakaran yang terjadi selama musim kemarau cukup tinggi. Beberapa diantaranya disebabkan karena pembakaran sampah.
“Kejadian tahun 2023 karena kemarau cukup panjang dan penutupan TPST Piyungan [sementara] membuat peningkatan kejadian kebarakan,” ujarnya.
BACA JUGA: Warga Bakar Sampah, BPBD Bantul: Jaga Lingkungan, Cegah Kebakaran Lahan
Karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah selama musim kemarau untuk mengantisipasi kejadian serupa.
“Jika terpaksa harus membakar sampah, bakarlah sampah di lokasi yang aman dan jauh dari pemukiman serta barang yang mudah terbakar,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat membakar sampah saat tidak banyak angin yang berhembus atau saat cuaca terik lantaran sampah kering akan mudah terbakar.
“Lebih baik lagi jika [masyarakat] sudah melakukan pengolahan sampah mandiri dengan memilah-milah sampah dan daur ulang sampah menjadi produk yang bermanfaat,” katanya.
Dai menyampaikan pihaknya telah menyiapkan beberapa personil dan armada untuk menghadapi potensi kebakaran lahan selama musim kemarau. Saat ini ada 7 pos Damkar yang siaga 24 jam. Sementara di pos tersebut ada 119 orang personil yang siaga dengan 7 unit armada Damkar yang siaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Hebat! 2 Santri SMA Jogja Ini Bisa Tembus Perguruan Tinggi Bergengsi Dunia
- Harga Kelapa di Pasar Bantul Meroket, Pedagang Prediksi Tren Kenaikan Hingga Perayaan Iduladha
- Lurah Natah Nglipar Gunungkidul Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
- Pengajuan Dispensasi Perkawinan di DIY Masih Tinggi, Ini Penyebabnya
- Lurah Pastikan Video Viral Buaya di Sungai Progo Bukan Hoaks, Warga Diminta Waspada
Advertisement