Advertisement
Sampah di Depo Menumpuk, Pemkot Jogja Targetkan Akhir Juni Mampu Mengolah 200 Ton per Hari
![Sampah di Depo Menumpuk, Pemkot Jogja Targetkan Akhir Juni Mampu Mengolah 200 Ton per Hari](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/27/1175927/pj-wali-kota-jogja.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja strategi double track yaitu pengolahan sampah dilakukan beriringan di masyarakat dan jajaran pemerintah. Hal ini untuk mengatasi sampah yang masih menumpuk di depo.
Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto mengatakan targetnya Pemkot Jogja mampu mengolah sampah hingga sebanyak 200 ton per hari.
Advertisement
"Jadi (pakai sistem) double track. Kami mengedukasi masyarakat. Kami juga mengoptimalkan TPS 3R," ujar Sugeng saat ditemui di kompleks Kepatihan, Senin (27/5/2024).
Di satu sisi, masyarakat diedukasi dan diminta untuk mengolah sampah organik. Berbagai teknik telah dikampanyekan oleh Pemkot Jogja. Mulai dari teknik biopori, ember tumpuk, hingga komposting. Namun, untuk sampah-sampah anorganik utamanya yang tak lagi bisa diolah, tetap membutuhkan upaya pengolahan sampah yang difasilitasi oleh pemerintah. "Anorganik seperti plastik tetap saja kan harus ada pengelolaan sampah terpadu," katanya.
Sugeng menuturkan, optimalisasi TPS 3R masih terus diupayakan. Meski fasilitas belum secara utuh terbangun, tapi Sugeng memastikan pengolahan sampah sudah mulai dilakukan, seperti yang diterapkan di TPS 3R Kranon saat ini.
Dengan demikian, Sugeng mengaku belum bisa 100% merasa optimistis desentralisasi pengolahan sampah di Kota Jogja bisa sepenuhnya terselenggara dalam waktu dekat. Paling tidak, dia menargetkan akhir Juni seluruhnya baru bisa terserap.
"Bayangkan, fasilitasnya belum selesai dibangun, tapi operasional untuk pengolahannya itu sudah jalan. Kalau sekarang ini berjalan katakanlah ini baru 80 persen, masih pesimis. Tapi kalau nanti fasumnya sudah jadi, Insyaallah 200 ton perhari sampah Jogja akan bisa teratasi," katanya.
BACA JUGA: Kenaikan UKT Resmi Dibatalkan
Sugeng mengakui tumpukan-tumpukan yang terjadi di depo sampah memang menjadi PR tersendiri bagi Pemkot Jogja. Sebab, di satu sisi sampah di masyarakat terus produksi. Namun, di sisi lain tiga lokasi TPS 3R belum seutuhnya siap dan TPA Piyungan ditutup. Dia meminta masyarakat untuk tetap menaruh kepercayaan kepada Pemkot Jogja dalam menangani sampah.
"Tapi yang pasti masyarakat nyuwun tulung untuk percaya pada Pemkot. Tumpukan di depo itu manakala kemudian tiga titik lokasi pengelolaan terpadu belum jalan. Dari yang sekarang dilakukan meski fasumnya belum selesai, ini kan sudah nyicil. Karena kemarin terlanjur sudah numpuk, itu yang menjadi PR kami. Sedikit demi sedikit kami selesaikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/08/1180635/tambang-emas-1.jpg)
Tambang Emas Gorontalo Longsor, 11 Orang Meninggal 17 Lainnya Hilang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tersambung dengan Exit Toll Jogja-Solo, Jalur Alternatif Sleman-Gunungkidul Ruas Prambanan-Gayamharjo Mulai Dibangun
- Tangani Sampah Organik, Kampanye 'Organikkan Jogja' Digaungan Menyasar 2.000 RT
- Pemkab Sleman Terapkan Sistem Keamanan Data Secara Berlapis
- Siap-Siap! Pemkab Sleman Akan Lakukan Penyesuaian Tarif PBB Tahun Depan
- Pembangunan ITF Bawuran di Bantul Mandek, Pemkot Jogja Siapkan Pengolahan Sampah Skala Kecil
Advertisement
Advertisement