Advertisement
Tanggul Penahan Ombak TPI Pantai Baron Gunungkidul Ambrol

Advertisement
Harianjogja.com GUNUNGKIDUL—Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat tengah berkoordinasi untuk penanganan tanggul penahan ombak Pantai Baron supaya tidak membahayakan nelayan yang mencari ikan.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi di Gunungkidul, Jumat, mengatakan tanggul penahan ombak Pantai Baron, Tanjungsari, ambrol pada Jumat (31/5/2024 ). Hal ini mengakibatkan jalur evakuasi tsunami putus dan mengancam tempat pelelangan ikan (TPI).
Advertisement
"Berkaitan dengan ambrolnya talud TPI Baron, DKP telah berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul untuk dapat mengambil langkah guna pembersihan material yang dapat mengganggu alur perahu nelayan maupun langkah untuk mengantisipasi longsor susulan," kata Wahid.
Ia mengatakan DKP juga menyiapkan rencana darurat operasional TPI Baron dengan mengoptimalkan bangunan/aset milik DKP Gunungkidul.
Selain itu telah diusulkan untuk renovasi atau pembangunan kembali gedung TPI berikut talud penanganannya baik melalui APBD, dana keistimewaan ataupun dana alokasi khusus (DAK) lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Kami masih melakukan kajian dampak talud ambrol untuk langkah penanganan dampak talud ambrol," katanya.
BACA JUGA: Gelombang Pantai Baron Gunungkidul Naik 2 Meter, Wisatawan Harus Waspada
Salah seorang pedagang TPI Baron Samini mengatakan, kejadian tanggul ambrol terjadi sekitar 07.30 WIB. Dirinya mengaku kaget, karena dirinya tidak menyangka bangunan itu akan ambrol jatuh ke muara sungai bawah tanah di Pantai Baron.
"Terdengar ledakan 'tor'. Jatuhnya pelan," kata Samini.
Mendengar suara tersebut, lanjut Samini, dirinya langsung meminta tolong warga, agar mengevakuasi pompa air yang berada di atas talud.
"Tadi saya berteriak minta tolong," kata dia.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan talud yang ambrol sekitar panjang 20 meter, mengancam bangunan TPI.
Petugas BPBD Gunungkidul sudah memasang garis pembatas agar warga berhati-hati saat di lokasi.
"Upaya kami menghitung kerusakan, dan memasang garis pengaman. Meminimalkan warga melintas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Isu Ekonomi dan Korupsi Jadi Prioritas Masyarakat Indonesia Tahun 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Diperluas untuk Kebutuhan Konstruksi, Pengerjaan Ruas Prambanan-Purwomartani Dikebut
- Wartawan Jogja dan Polda DIY Jalin Kebersamaan Lewat Fun Minisoccer
- Fenomena Pindah KK Belum Genap Setahun Muncul di SPMB 2025, Ini Kata Disdukcapil Bantul
- Jemaah Haji Kulonprogo Mulai Bergeser dari Makkah ke Madinah
- Jumlah Perusahaan Kesulitan Bayar THR di DIY Meningkat 6 Kali Lipat
Advertisement
Advertisement