SD Negeri di Kota Jogja Kini Dilengkapi Guru Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebagai Kota Pelajar, berbagai sekolah di Kota Jogja diupayakan untuk bisa mencapai inklusi.
Sekolah diharapkan bisa ramah untuk diakses oleh siswa disabilitas. Salah satu implementasinya adalah berupa penyiapan guru-guru pendamping anak berkebutuhan khusus (ABK). Salah satu sekolah yang sudah menyedikan keberadaan guru pendamping ABK adalah SD Negeri Vidya Qasana.
Advertisement
Kepala SD Negeri Vidya Qasana Dewi Rakhmawati menyebut setidaknya ada 10 anak yang memiliki kebutuhan khusus dari kelas 1-6. Didominasi oleh slow learner atau siswa dengan IQ kurang dari 70. “Dari kelas 1 sampai 6 kami memiliki 10 ABK, kebanyakan slow learner atau IQ di bawah 70,” ujar Dewi.
Secara kasat mata, anak-anak slow learner ini tampak seperti anak pada umumnya. Mereka berbaur, bermain, dan belajar layaknya siswa lainnya. Namun, mereka biasanya punya kendala untuk menerima suatu materi pelajaran. Untuk itu, sejauh ini pihaknya menyiagakan guru pendamping ABK. Guru pendamping ini mendapat ketugasan dari Unit Layanan Disabilitas (ULD). “Mereka alumi Jurusan Pendidikan Luar Biasa, mereka sudah dibekali ilmu untuk menangani anak-anak berkebutuhan khusus,” imbuhnya.
Dewi mengatakan, keberadaan guru pendamping di SD Negeri Vidya Qasana terbilang sudah lama. Sejauh ini, siswa berkebutuhan khusus yang mendaftar adalah slow learner, belum ada ABK dengan keterbatasan lainnya.
BACA JUGA: Sekolah Inklusi di DIY Jauh Panggang dari Api
Pada gelaran PPDB kali ini, Dewi memastikan pihaknya tak pilih-pilih. Antusias pendaftar SD yang terletak di Jaalan Tentara Pelajar Nomor 23 Bumijo, Jetis Kota Jogja ini terbilang tinggi meski PPDB belum resmi dibuka. Antusias datang baik dari peserta didik reguler maupun ABK.
“Sudah banyak yang tanya dan menanyakan untuk menitipkan anaknya, ada 25 yang bertanya. Kami tampung dulu, tapi pendaftaran resminya Juni. Kami akan menerima 28 siswa,” tutur Dewi.
Dia menambahkan, kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Vidya Qasana tak dipungut biaya. Persyaratan masuk juga menurutnya tak sulit. “Kami mengandalkan BOS dan Bosda, tidak ada pungutan sepeserpun, gratis. Mereka hanya mengumpulkan fotokopi kartu keluarga dan akta. Ijazah TK tidak wajib. Misalnya tidak TK juga tidak masalah, syaratnya cuma akta, KK saja,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Advertisement