Pembangunan TPS3R Karangmiri Ditolak Warga Jagalan, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Proses pembangunan TPS3R di Karangmiri, Giwangan masih menghadapi kendala. Lokasi TPS3R yang berbatasan dengan sungai Gajahwong dan Kelurahan Jagalan, Banguntapan, Bantul, mendapat penolakan dari warga Jagalan.
Dari pantauan Harian Jogja di lokasi, TPS3R tersebut tepat berada di bibir sungai Gajahwong. Para pekerja masih siburk mengerjakan pembangunan. Di dalam lokasi pembangunan ada spanduk bertulis Jagalan Melawan. Di sisi utara lokasi pembangunan, tepatnya di jembatan di atas sungai Gajahwong dipasang beberapa spanduk serupa.
Advertisement
BACA JUGA: Polemik TPS3R Karangmiri: Pemkab Bantul Komunikasi dengan Pemkot Jogja
Salah satu warga Jagalan, Andri Triyanto, menjelaskan warga Jagalan sebagai penghuni permukiman yang berbatasan langsung dengan TPS3R Karangmiri tidak pernah mendapat sosialisasi pembangunan TPS3R tersebut.
“Warga Jagalan tidak tahu-menahu sama sekali terkait pembangunan TPS3R. Pihak kalurahan pun dilangkahi baik dari sisi izin, sosialisasi dan pemberitahuan sama sekali tidak ada. Kami tanya ke kalurahan bangunan ini, kalurahan tidak tahu menahu,” ujarnya, Selasa (4/6/2024).
Warga Jagalan beru mengetahui bangunan tersebut adalah TPS3R setelah ada warga yang mendatangi lokasi pembangunan. “Ternyata dibuat TPS3R, yang notabenenya adalah tempat pengolahan sampah. Dengan hal seperti itu otomatis warga kageet dan menolak kegiatan TPS3R ini,” kata dia.
Selain tidak ada sosialisasi pembangunan, warga juga mengkhawatirkan dampak lingkungan yang tinggul. Pada Kamis (30/5/2024) lalu, sempat dilakukan uji coba pengolahan sampah di TPS3R tersebut, dengan lima bak motor roda tiga sampah.
“Itu baru lima Viar, tapi baunya udah sampai sekitaran sini [wilayah Jagalan], bahkan di cakruk atas itu dengan radius 500 meter udah sangat-sangat bau. Dari situ kita langsung turun ke sana, intinya jangan ada pengoperasian. Kita keberatan kalau ada TPS3R,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kesepakatan Penggunaan Lahan di TPA Piyungan oleh Pemkot Jogja Segera Terwujud
Selain bau, warga juga mengkhawatirkan dampak pencemaran di sungai Gajahwong, yang biasa digunakan warga untuk mencari ikan dan aktivitas lainnya. “Karena bersentuhan langsung dengan sungai. Pasti ada limbah cairan yang kedepan pasti ada resapan yang jebol terus masuk ke sungai,” paparnya.
Ia mengatakan sudah ada sebanyak 200 warga Jagalan yang menandatangani petisi penolakan TPS3R Karangmiri. Pihaknya juga telah mengkomunikasikan dengan pihak kalurahan untuk koordinasi antar lembaga pemerintahan. “Kami juga akan menggelar aksi besok tanggal 12,” kata dia.
Harian Jogja mencoba mengkonfirmasi hal ini ke beberapa pejabat Pemkot Jogja, yakni Sekda Jogja, Aman Yuriadijaya dan Kepala DLH Kota Jogja, Sugeng Darmanto. Sayangnya keduanya tidakk mau berkomentar terkait hal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
Advertisement
Advertisement