Advertisement

Promo November

Pembangunan TPS3R Karangmiri Ditolak Warga Jagalan, Ini Alasannya

Lugas Subarkah
Selasa, 04 Juni 2024 - 18:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Pembangunan TPS3R Karangmiri Ditolak Warga Jagalan, Ini Alasannya Beberapa spanduk penolakan TPS3R oleh warga Jagalan terpasang di jembatan yang menghubungkan Jagalan dengan Mrican, di dekat TPS3R Karangmiri, Selasa (4/6 - 2024) Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Proses pembangunan TPS3R di Karangmiri, Giwangan masih menghadapi kendala. Lokasi TPS3R yang berbatasan dengan sungai Gajahwong dan Kelurahan Jagalan, Banguntapan, Bantul, mendapat penolakan dari warga Jagalan.

Dari pantauan Harian Jogja di lokasi, TPS3R tersebut tepat berada di bibir sungai Gajahwong. Para pekerja masih siburk mengerjakan pembangunan. Di dalam lokasi pembangunan ada spanduk bertulis Jagalan Melawan. Di sisi utara lokasi pembangunan, tepatnya di jembatan di atas sungai Gajahwong dipasang beberapa spanduk serupa.

Advertisement

BACA JUGA: Polemik TPS3R Karangmiri: Pemkab Bantul Komunikasi dengan Pemkot Jogja

Salah satu warga Jagalan, Andri Triyanto, menjelaskan warga Jagalan sebagai penghuni permukiman yang berbatasan langsung dengan TPS3R Karangmiri tidak pernah mendapat sosialisasi pembangunan TPS3R tersebut.

“Warga Jagalan tidak tahu-menahu sama sekali terkait pembangunan TPS3R. Pihak kalurahan pun dilangkahi baik dari sisi izin, sosialisasi dan pemberitahuan sama sekali tidak ada. Kami tanya ke kalurahan bangunan ini, kalurahan tidak tahu menahu,” ujarnya, Selasa (4/6/2024).

Warga Jagalan beru mengetahui bangunan tersebut adalah TPS3R setelah ada warga yang mendatangi lokasi pembangunan. “Ternyata dibuat TPS3R, yang notabenenya adalah tempat pengolahan sampah. Dengan hal seperti itu otomatis warga kageet dan menolak kegiatan TPS3R ini,” kata dia.

Selain tidak ada sosialisasi pembangunan, warga juga mengkhawatirkan dampak lingkungan yang tinggul. Pada Kamis (30/5/2024) lalu, sempat dilakukan uji coba pengolahan sampah di TPS3R tersebut, dengan lima bak motor roda tiga sampah.

“Itu baru lima Viar, tapi baunya udah sampai sekitaran sini [wilayah Jagalan], bahkan di cakruk atas itu dengan radius 500 meter udah sangat-sangat bau. Dari situ kita langsung turun ke sana, intinya jangan ada pengoperasian. Kita keberatan kalau ada TPS3R,” ungkapnya.

BACA JUGA: Kesepakatan Penggunaan Lahan di TPA Piyungan oleh Pemkot Jogja Segera Terwujud

Selain bau, warga juga mengkhawatirkan dampak pencemaran di sungai Gajahwong, yang biasa digunakan warga untuk mencari ikan dan aktivitas lainnya. “Karena bersentuhan langsung dengan sungai. Pasti ada limbah cairan yang kedepan pasti ada resapan yang jebol terus masuk ke sungai,” paparnya.

Ia mengatakan sudah ada sebanyak 200 warga Jagalan yang menandatangani petisi penolakan TPS3R Karangmiri. Pihaknya juga telah mengkomunikasikan dengan pihak kalurahan untuk koordinasi antar lembaga pemerintahan. “Kami juga akan menggelar aksi besok tanggal 12,” kata dia.

Harian Jogja mencoba mengkonfirmasi hal ini ke beberapa pejabat Pemkot Jogja, yakni Sekda Jogja, Aman Yuriadijaya dan Kepala DLH Kota Jogja, Sugeng Darmanto. Sayangnya keduanya tidakk mau berkomentar terkait hal ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement