Advertisement
Tak Ada Jaringan Air Bersih, Warga di Tiga Padukuhan Gunungkidul Mengonsumsi Air Hujan
Ilustrasi instalasi air bersih / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Ketiadaan sumber mata air dan jaringan perpipaan PDAM di Padukuhan Temuireng I dan II, serta Gebang, Kalurahan Girisuko, Panggang, Gunungkidul menyebabkan warga di tiga padukuhan itu terpaksa mengonsumsi air hujan.
Carik Girisuko, Wahyu Setyoningsih mengatakan ketika musim hujan, warga di tiga padukuhan itu mencukupi kebutuhan air dengan sistem panen air hujan (PAH).
Advertisement
BACA JUGA: Golkar dan PKB Mengerucut Calonkan Sunaryanta di Pilkada Gunungkidul
“Kalau sewaktu musim kemarau, warga di tiga padukuhan itu beli air dengan tangki dan bantuan dropping air Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] atau pihak lain,” kata Wahyu, Selasa (18/6/2024).
Sementara, enam padukuhan lain masing-masing menggunakan sumber air yang dikelola kelompok masyarakat. Sumber air ini berasal dari mata air. Khusus di Padukuhan Sumber dan Turunan sudah ada sumur bor.
Girisuko menjadi salah satu dari tiga kalurahan yang mendapat bantuan droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul. Di Kalurahan Girisuko, BPBD menyalurkan bantuan di Padukuhan Temuireng I, II, dan Gebang dengan 20 tangki atau 100.000 liter (lt). Lalu di Tepus 16 tangki atau 80.000 liter dan Giripanggung dengan delapan tangki atau 40.000 liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rencana Disneyland di Thailand Dikaji, Pariwisata Keluarga Disasar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




