Advertisement
Isi Liburan Sekolah, Anak-Anak di Sleman Diperkenalkan tentang Pengolahan Sampah Jadi BBM
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Proses pengolahan sampah jadi BBM di Bank Sampah Go-Green di Padukuhan Cupuwatu II, Purwomartani, Kalasan jadi wisata edukasi. Pasalnya, banyak dikunjungi oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga desa untuk berlajar cara pengolahan sampah.
Pendiri Bank Sampah Go-Green, Supriyani Wulandari mengatakan, keberadaan mesin pirolisis untuk mengolah sampah menjadi BBM menjadi daya tarik tersendiri di Bank Sampah Go-Green. Pasalnya, sarana ini belum ada di wilayah lain di DIY.
Advertisement
“Jadi banyak yang datang untuk belajar cara pengolahan sampah di sini,” kata Dhani, sapaan akrabnya, Rabu (26/6/2024).
Dia menjelaskan, kunjungan tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa atau orang dewasa. Pasalnya, pada Rabu pagi ada puluhan anak dari komunitas Rumah Baca Ataria hadir untuk melihat cara pengolahan sampah.
“Untuk kalangan anak-anak [SD] ini baru pertama kali. Kami menyambut baik karena jadi bagian wisata edukasi dalam mengurai persoalan sampah di DIY,” katanya.
Ia menjelaskan, selama kunjungan berlangsung, anak-anak diberikan pemahaman tentang tata cara pengolahan sampah yang baik dengan benar. Selain diperlihatkan tentang mesin pirolisis untuk mengolah sampah plastik jadi BBM, juga diajari untuk melakukan pemilahan sampah sesuai kateogrinya.
“Jadi pemilahan ini penting, meski kesannya terlihat sepele. Sebab, dengan memilah maka sampah bisa dikurangi karena ada yang bisa dimanfaatkan lagi,” katanya.
Pendiri Rumah Baca Ataria, Mita Hapsari mengatakan, tujuan mengajak 25 anak ke Bank Sampah Go-Green di Kalurahan Purwomartani menjadi bagian untuk mengisi liburan sekolah. Hal ini dilakukan agar ada pengalaman yang positif selama libur berlangsung.
“Ini jadi satu rangkaian selama liburan. Sebab, kegiatan tidak hanya ke sini [Bank Sampah Go-Green] tapia da kegiatan lain juga berkaitan dengan pengolahan sampah,” katanya.
Menurut dia, pengenalan tentang pengolahan sampah sejak dini sangat diperlukan. Terlebih lagi, sambung Mita, kondisi saat ini sampah menjadi persoalan yang belum terselesaikan dan cenderung masih jadi masalah. “Tidak hanya diberikan wawasan untuk belajar, tapia nak-anak diharapkan bisa mengaplikasikannya di rumah masing-masing,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hasan Nasallah Tewas Dibunuh Israel, Hashem Safieddine Disebut-sebut Menggantikan Posisi Pimpinan Hizbullah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com Sabtu 28 September 2024, Dampak Pembangunan Tol Jogja Solo, Kondisi Siswa SMA 3 Jogja Usai Hilang
- Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling di Bantul, Sabtu 28 September 2024
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Setiap Sabtu Malam Pukul 19.00-21.00 WIB di Alun-alun Kidul Jogja
- Bantul Peringkat Kedua Nasional Kabupaten Layak Anak
- Dosen dan Mahasiswa FSP ISI Jogja Gelar Pertunjukan Gabungkan Sejumlah Unsur Seni
Advertisement
Advertisement