50% Casis SMP Pemegang KMS di Kota Jogja Tak Diterima Jalur Afirmasi KMS
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP kembali digelar untuk jalur zonasi reguler, afirmasi kartu menuju sejahtera (KMS), dan prestasi luar daerah.
Kepala Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan, Data dan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja, Manarima menyebut akan ada calon siswa (casis) pemegang KMS yang tak lolos pada jalur afirmasi KMS.
Advertisement
Jumlahnya bahkan hampir mencapai 50%. Ini disebabkan oleh terbatasnya kuota jalur afirmasi KMS. Sekolah hanya diperkenankan menyediakan 11 persen dari total kursi untuk alokasi jalur ini. "Ada sekitar 700-an berapa [casis pemegang KMS], sementara kuotanya hanya 300 sekian," ujar Manarima, Senin (1/7/2024).
Separuh dari pemegang KMS yang tak diterima lewat jalur afirmasi KMS itu bukan berarti sama sekali tak ada yang diterima di sekolah negeri.
Manarima menyebut, ada pemegang KMS yang memang sudah mendaftar dan lolos lewat jalur zonasi radius. Hari ini, menjadi kesempatan bagi casis untuk mendaftar dan memilih sekolah.
Sementara tanggal 2-3 Juli merupakan tahap verifikasi. "Ada 11 persen khusus untuk KMS, totalnya 381 tersebar di 16 SMP negeri di Kota Jogja," katanya.
Sementara, Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja Baharuddin Kamba mengimbau jalur afirmasi KMS ini haruslah tepat sasaran. Ini bukan tanpa alasan. Kamba, sapaannya, sempat menemui pendaftar KMS yang menurutnya tak layak menerima KMS.
"Dari hasil pemantauan jalur KMS ditemukan siswa KMS tidak layak dikatakan sebagai siswa miskin karena ada yang pakai mobil, motornya baru, memiliki gawai yang terbilang mahal, bahkan badannya emas semua. Karena tidak adil juga ada siswa yang betul-betul miskin justru tidak mendapatkan KMS," jelasnya.
BACA JUGA: Calon Siswa PPDB Afirmasi Disabilitas yang Tak Lolos Bakal Didistribusikan ke SMP Swasta
Kamba menyebut, sejak tahun 2012 lalu Forpi Kota Jogja cukup banyak menemukan pemegang KMS tidak sesuai kriteria. Padahal kriteria yang ditentukan bagi penerima KMS itu sangat ketat dan berat. Berbagai dugaan modus dilakukan demi mendapatkan KMS. Mulai dari persoalan suka dan tidak dari oknum perangkat wilayah RT/RW terhadap warganya, sehingga warga yang seharusnya dapat tetapi tidak dapat dan sebaliknya.
"Kemudian saat tim validator akan mendatangi rumah yang menjadi sasaran validasi KMS, harta benda seperti kendaraan disembunyikan atau disingkirkan terlebih dahulu agar pada dilakukan validasi, rumah tersebut layak mendapatkan KMS," imbuhnya.
Guna memastikan siswa penerima KMS pada PPDB tahun ini tepat sasaran, Forpi Kota Jogja akan melakukan pemantauan di beberapa SMP negeri di Kota Jogja. Pemantauan akan dilakukan pada hari Selasa, 2 Juli 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sita Rp7 Miliar dari OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Kebudayaan Fadli Zon Akan Upayakan Pemulangan Manuskrip Kraton Jogja Tersimpan di Inggris
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Pekan Terakhir November 2024
- Tugas Resmi Berakhir, Ini 5 Keberhasilan yang Diraih PJs Bupati Sleman
- Update Terbaru Pembangunan Tol Jogja-Solo, Konstruksi Ruas Trihanggo-Junction Sleman Capai 39,11 Persen
- Satpol PP Sleman Fokus Bentuk Omah Jaga Warga di Tiap Kalurahan
Advertisement
Advertisement