Advertisement
Sempat Viral, SMKN 3 Wonosari Akhirnya Berikan Ijazah ke Orang Tua Mantan Siswanya
![Sempat Viral, SMKN 3 Wonosari Akhirnya Berikan Ijazah ke Orang Tua Mantan Siswanya](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/01/1179859/ijazah.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebuah video pengakuan mantan siswa SMK Negeri (SMKN) 3 Wonosari ihwal penahanan ijazah viral di media sosial, Minggu, (30/6/2024).
Dalam video tersebut, mantan siswa bernama Orri Setiawan tersebut menyampaikan belum dapat mengambil ijazah, karena ada kekurangan pembayaran sumbangan pendidikan.
Advertisement
Pernyataan Orri dalam video tersebut nyatanya berbeda dengan yang ia sampaikan kepada wartawan. Dia mengaku adanya miskomunikasi antara Orri dengan SMKN 3 Wonosari.
Sebelum pihak sekolah datang ke rumahnya, Orri mengaku tidak mengetahui bahwa syarat pengambilan ijazah dapat dilakukan tanpa kewajiban membayar iuran sumbangan yang dilakukan di awal dia masuk sekolah.
“Ijazah memang sudah satu tahun di sekolah. Memang saya belum mengambil, karena saya pikir saya belum bisa melunasi uang [uang sumbangan sukarela] dari komite-komite itu [komite sekolah]. Tetapi ternyata memang tidak ada pembayaran apapun,” kata Orri dihubungi, Senin (7/1/2024).
Ihwal informasi pihak sekolah yang meminta sejumlah uang untuk menebus ijazah juga ditampiknya.
Mei 2024, Orri memang meminta bantuan kepada Ketua Lembaga Peduli Peduli Pendidikan Gaza Gunungkidul, Krisyanto untuk mengambilkan ijazah tersebut. Pada Minggu (30/6/2024), Krisyanto datang ke rumahnya lalu mengambil video yang kemudian viral itu.
“Sebenarnya kemarin iya [Krisyanto] minta Rp 1 juta untuk menguruskan ijazah. Dia bilang ‘kamu minta Rp1 juta, nanti yang selebihnya saya bantu’. Tetapi saya tidak punya uang, akhirnya saya batalkan,” katanya.
Orri kecewa dengan beredarnya video dia di media sosial. Padahal, dia mengira video tersebut hanya akan dikirim oleh Krisyanto ke SMKN 3 Wonosari.
Ketua Lembaga Peduli Peduli Pendidikan Gaza Gunungkidul, Krisyanto menampik bahwa dia meminta uang Rp1 juta kepada Orri untuk membantu mengambilkan ijazah. “Waktu saya ketemu dengan anak itu, saya bilang, ‘kira-kira mampumu berapa dik? Kalau Rp1 juta ya dibayarkan saja, mungkin ijazah bisa dikeluarkan. Itu belum terjadi, dan saya tidak menerima uang apapun dari itu,” kata Krisyanto.
BACA JUGA: ORI DIY Masih Mendapat Aduan Penahanan Ijazah
Kepala SMKN 3 Wonosari, Dwi Retno Wahyuningsih menegaskan pihaknya tidak pernah menagih uang sebagai biaya tebus ijazah. Tidak ada penahanan ijazah.
“Kami tidak pernah menagih kepada siswa sekalipun sampai lulus tidak merealisasikan sumbangannya. Ada juga anak yang tidak menyelesaikan sumbangan tapi ijazahnya sudah diambil, kami punya datanya juga,” kata Retno.
Pada Senin, pihak sekolah telah menyerahkan ijazah itu ke orang tua Orri tanpa biaya apapun. Retno mengimbau agar orang tua/wali siswa dapat berkomunikasi langsung dengan pihak sekolah berkaitan dengan proses pengurusan ijazah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/03/1180082/sampah-jogja-depo.jpg)
Dampak Timbunan Sampah, Indonesia Berpotensi Rugi Rp551 Triliun Per Tahun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Catat Jadwalnya! Sosialisasi Padat Karya di Gunungkidul Digelar Bulan Ini
- Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp1,5 Miliar Tujuian Vietnam Digagalkan di Bandara YIA
- Diduga Pengemudi Mengantuk, Truk Tronton Tabrak Pohon dan Rumah di Palbapang Bantul
- Peretas PDN Akan Kembalikan Data Secara Gratis, Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia
- Warga Terdampak Tol Jogja-YIA di 5 Padukuhan Kulonprogo Ajukan Sanggahan Hasil Pendataan
Advertisement
Advertisement