Advertisement

Sempat Viral, SMKN 3 Wonosari Akhirnya Berikan Ijazah ke Orang Tua Mantan Siswanya

Andreas Yuda Pramono
Senin, 01 Juli 2024 - 16:07 WIB
Arief Junianto
Sempat Viral, SMKN 3 Wonosari Akhirnya Berikan Ijazah ke Orang Tua Mantan Siswanya Kepala SMKN 3 Wonosari, Dwi Retno Wahyuningsih menjelaskan soal dugaan penahanan ijazah oleh instansinya di SMKN 3 Wonosari, Gunungkidul, Senin (1/7/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebuah video pengakuan mantan siswa SMK Negeri (SMKN) 3 Wonosari ihwal penahanan ijazah viral di media sosial, Minggu, (30/6/2024).

Dalam video tersebut, mantan siswa bernama Orri Setiawan tersebut menyampaikan belum dapat mengambil ijazah, karena ada kekurangan pembayaran sumbangan pendidikan.

Advertisement

Pernyataan Orri dalam video tersebut nyatanya berbeda dengan yang ia sampaikan kepada wartawan. Dia mengaku adanya miskomunikasi antara Orri dengan SMKN 3 Wonosari.

Sebelum pihak sekolah datang ke rumahnya, Orri mengaku tidak mengetahui bahwa syarat pengambilan ijazah dapat dilakukan tanpa kewajiban membayar iuran sumbangan yang dilakukan di awal dia masuk sekolah.

“Ijazah memang sudah satu tahun di sekolah. Memang saya belum mengambil, karena saya pikir saya belum bisa melunasi uang [uang sumbangan sukarela] dari komite-komite itu [komite sekolah]. Tetapi ternyata memang tidak ada pembayaran apapun,” kata Orri dihubungi, Senin (7/1/2024).

Ihwal informasi pihak sekolah yang meminta sejumlah uang untuk menebus ijazah juga ditampiknya.

Mei 2024, Orri memang meminta bantuan kepada Ketua Lembaga Peduli Peduli Pendidikan Gaza Gunungkidul, Krisyanto untuk mengambilkan ijazah tersebut. Pada Minggu (30/6/2024), Krisyanto datang ke rumahnya lalu mengambil video yang kemudian viral itu.

“Sebenarnya kemarin iya [Krisyanto] minta Rp 1 juta untuk menguruskan ijazah. Dia bilang ‘kamu minta Rp1 juta, nanti yang selebihnya saya bantu’. Tetapi saya tidak punya uang, akhirnya saya batalkan,” katanya.

Orri kecewa dengan beredarnya video dia di media sosial. Padahal, dia mengira video tersebut hanya akan dikirim oleh Krisyanto ke SMKN 3 Wonosari.

Ketua Lembaga Peduli Peduli Pendidikan Gaza Gunungkidul, Krisyanto menampik bahwa dia meminta uang Rp1 juta kepada Orri untuk membantu mengambilkan ijazah. “Waktu saya ketemu dengan anak itu, saya bilang, ‘kira-kira mampumu berapa dik? Kalau Rp1 juta ya dibayarkan saja, mungkin ijazah bisa dikeluarkan. Itu belum terjadi, dan saya tidak menerima uang apapun dari itu,” kata Krisyanto.

BACA JUGA: ORI DIY Masih Mendapat Aduan Penahanan Ijazah

Kepala SMKN 3 Wonosari, Dwi Retno Wahyuningsih menegaskan pihaknya tidak pernah menagih uang sebagai biaya tebus ijazah. Tidak ada penahanan ijazah.

“Kami tidak pernah menagih kepada siswa sekalipun sampai lulus tidak merealisasikan sumbangannya. Ada juga anak yang tidak menyelesaikan sumbangan tapi ijazahnya sudah diambil, kami punya datanya juga,” kata Retno.

Pada Senin, pihak sekolah telah menyerahkan ijazah itu ke orang tua Orri tanpa biaya apapun. Retno mengimbau agar orang tua/wali siswa dapat berkomunikasi langsung dengan pihak sekolah berkaitan dengan proses pengurusan ijazah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Stok Darah PMI DIY Rabu 3 Juli 2024

Stok Darah PMI DIY Rabu 3 Juli 2024

Jogjapolitan | 4 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dampak Timbunan Sampah, Indonesia Berpotensi Rugi Rp551 Triliun Per Tahun

News
| Rabu, 03 Juli 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement