Advertisement
Sempat Viral, SMKN 3 Wonosari Akhirnya Berikan Ijazah ke Orang Tua Mantan Siswanya

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebuah video pengakuan mantan siswa SMK Negeri (SMKN) 3 Wonosari ihwal penahanan ijazah viral di media sosial, Minggu, (30/6/2024).
Dalam video tersebut, mantan siswa bernama Orri Setiawan tersebut menyampaikan belum dapat mengambil ijazah, karena ada kekurangan pembayaran sumbangan pendidikan.
Advertisement
Pernyataan Orri dalam video tersebut nyatanya berbeda dengan yang ia sampaikan kepada wartawan. Dia mengaku adanya miskomunikasi antara Orri dengan SMKN 3 Wonosari.
Sebelum pihak sekolah datang ke rumahnya, Orri mengaku tidak mengetahui bahwa syarat pengambilan ijazah dapat dilakukan tanpa kewajiban membayar iuran sumbangan yang dilakukan di awal dia masuk sekolah.
“Ijazah memang sudah satu tahun di sekolah. Memang saya belum mengambil, karena saya pikir saya belum bisa melunasi uang [uang sumbangan sukarela] dari komite-komite itu [komite sekolah]. Tetapi ternyata memang tidak ada pembayaran apapun,” kata Orri dihubungi, Senin (7/1/2024).
Ihwal informasi pihak sekolah yang meminta sejumlah uang untuk menebus ijazah juga ditampiknya.
Mei 2024, Orri memang meminta bantuan kepada Ketua Lembaga Peduli Peduli Pendidikan Gaza Gunungkidul, Krisyanto untuk mengambilkan ijazah tersebut. Pada Minggu (30/6/2024), Krisyanto datang ke rumahnya lalu mengambil video yang kemudian viral itu.
“Sebenarnya kemarin iya [Krisyanto] minta Rp 1 juta untuk menguruskan ijazah. Dia bilang ‘kamu minta Rp1 juta, nanti yang selebihnya saya bantu’. Tetapi saya tidak punya uang, akhirnya saya batalkan,” katanya.
Orri kecewa dengan beredarnya video dia di media sosial. Padahal, dia mengira video tersebut hanya akan dikirim oleh Krisyanto ke SMKN 3 Wonosari.
Ketua Lembaga Peduli Peduli Pendidikan Gaza Gunungkidul, Krisyanto menampik bahwa dia meminta uang Rp1 juta kepada Orri untuk membantu mengambilkan ijazah. “Waktu saya ketemu dengan anak itu, saya bilang, ‘kira-kira mampumu berapa dik? Kalau Rp1 juta ya dibayarkan saja, mungkin ijazah bisa dikeluarkan. Itu belum terjadi, dan saya tidak menerima uang apapun dari itu,” kata Krisyanto.
BACA JUGA: ORI DIY Masih Mendapat Aduan Penahanan Ijazah
Kepala SMKN 3 Wonosari, Dwi Retno Wahyuningsih menegaskan pihaknya tidak pernah menagih uang sebagai biaya tebus ijazah. Tidak ada penahanan ijazah.
“Kami tidak pernah menagih kepada siswa sekalipun sampai lulus tidak merealisasikan sumbangannya. Ada juga anak yang tidak menyelesaikan sumbangan tapi ijazahnya sudah diambil, kami punya datanya juga,” kata Retno.
Pada Senin, pihak sekolah telah menyerahkan ijazah itu ke orang tua Orri tanpa biaya apapun. Retno mengimbau agar orang tua/wali siswa dapat berkomunikasi langsung dengan pihak sekolah berkaitan dengan proses pengurusan ijazah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
Advertisement