Advertisement

BPS Menyebut Makanan Sumbang Inflasi 2,53% di Jogja

Alfi Annisa Karin
Selasa, 02 Juli 2024 - 08:37 WIB
Abdul Hamied Razak
BPS Menyebut Makanan Sumbang Inflasi 2,53% di Jogja Inflasi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA–Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jogja kembali merilis catatan inflasi selama Juni 2024. Hasilnya, makanan menyumbang inflasi Kota Jogja sementara bahan makanan menyumbang deflasi.

Kepala BPS Kota Jogja Mainil Asni menyebut inflasi di Jogja selama Juni 2024 mencapai 2,53% jika dibanding tahun lalu (year-on-year). Sementara, indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,88.

Advertisement

Asni menyebut, inflasi secara year-on-year ini terjadi lantaran naiknya indeks kelompok pengeluaran. Mulai dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,99 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 1 persen, kelompok perlengkapan peralatan dam pemeliharaan rumah tangga sebesar 0,23 persen, dan beberapa indikator lainnya.

BACA JUGA: Disumbang Harga Beras hingga Cabai, Inflasi Tahunan Juni 2024 Sebesar 2,51 Persen

Asni menambahkan, makanan dan minuman jadi atau produk-produk restoran turut menjadi penyumbang inflasi. Menurutnya, kondisi ini berhubungan dengan momentum libur sekolah yang juga jatuh pada bulan Juni.

“Biasanya begitu, ada hubungannya dengan liburan sekolah. Biasanya musim liburan, saya yakin banyak yang pada liburan anak-anak, termasuk juga yang datang ke Jogja. Inia jadi agak bergeser dari bahan makanan ke makanan jadi karena biasanya wistawan yang datang belinya makanan jadi,” ujar Asni saat ditemui di Kantor BPS Kota Jogja, Senin (1/7/2024).

Sementara, BPS Kota Jogja mencatat kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya utamanya pada komoditas emas masih menjadi penyumbang angka inflasi. Bahkan, emas terus menjadi penyumbang inflasi selama 6 bulan berturut-turut. Jika dibanding Juni 2023, emas menyumbang inflasi sebesar 0,35 persen.

Azni mengatakan, kondisi ini tak hanya terjadi di Kota Jogja. Namun, juga berlaku secara Internasional. "Kalau harga emas ini tidak bisa memisahkan harga di Jogja karena ini berlaku nasional bahkan Internasional. Berawal dari emas batangannya, biasanya juga terkait dengan nilai tukar rupiah. Jadi kalau harga emas memang cenderung sama dimanapun,” ungkapnya.

BACA JUGA: Harga Eceran Tertinggi Beras Naik, BPS Jelaskan Dampak ke Inflasi

Di sisi lain, bahan makanan justru menyumbang angka deflasi di Kota Jogja. Asni menuturkan angka deflasi Juni 2024 di Kota Jogja mencapai 0,19 persen jika dibandikan bulan lalu. Beberapa di antaranya terjadi pada komoditas beras, bawang merah, hingga telur ayam ras.

Kondisi ini menurutnya tren yang normal terjadi. Sebab, pada musim liburan yang jatuh pada bulan Juni seperti saat ini biasanya masyarakat akan lebih banyak mengonsumsi makanan jadi.

“Ini menurut saya relatif standar. Biasanya di bulan Juni ini sebagian sudah banyak yang wisata dan ini terlihat dengan naiknya komoditas di makanan jadi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kunker di Dua Perusahaan, Pj Gubernur Jateng Cek Kondisi Ketenagakerjaan dan Perkembangan Usaha

News
| Kamis, 04 Juli 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement