Advertisement
Dinas Sebut Aturan Lokasi Pendirian Jadi Kendala Investasi Toko Modern Berjejaring di Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bantul mengakui jumlah toko modern berjejaring (TMB) di Bantul masih terbatas. DPMPTSP menilai aturan lokasi tertentu yang dapat didirikan TMB menjadi kendala penanaman investasi usaha tersebut.
Kepala DPMPTSP Bantul, Annihayah menjelaskan pusat perbelanjaan modern di Bantul saat ini hanya sebatas pendirian TMB. Pendiriannya pun diarahkan pada beberapa lokasi yang dirancang menjadi pusat perekonomian di Bantul.
Advertisement
Ia menambahkan hingga saat ini Peraturan Daerah (Perda) mengenai TMB masih dalam pembahasan di DPRD Bantul. Pembahasannya yang mencapai deadlock beberapa waktu lalu membuat beberapa calon investor belum menanamkan modalnya untuk usaha tersebut.
“Ini pembahasan revisi [Perda] penyelenggaraan pasar tradisional dan toko modern [TMB] masih di ranah legislatif. Pelaku usaha wait and see,” ujarnya, Senin (8/7/2024).
Di tahun kedua pembahasan revisi Perda tentang Toko Modern Berjejaring masih dilakukan. Perda yang lama pun masih berlaku, lantaran yang revisi Perda tersebut masih dalam tahap pembahasan. Perda tentang toko modern tersebut diatur mengenai keberadaan TMB bahkan mall, namun peruntukannya di kawasan Ringroad Bantul, meski begitu menurutnya lokasi tersebut tidak menarik minat investor.
“Sebenarnya di peraturan [Perda No.21/2018 tentang Penyelenggaraan Pasar Rakyat, Toko Syalayan dan Pusat Perbelanjaan] yang lama mensyaratkan memungkinkan [pusat perbelanjaan modern] tetapi alokasi tempat di sekitar Ringroad dan sebagainya. Mungkin banyak yang kurang berminat. [Di Ringroad] Pusat perkulakan dan sebagainya tidak menjadi perhatian mereka [investor],” ujarnya.
Pada Pasal 36 Perda No.21/2018 ketentuan jarak minimal TMB dengan pasar rakyat dikecualikan di sekitar Ringroad Selatan perbatasan Bantul dengan Kota Jogja dan Sleman. Pusat perbelanjaan dapat didirikan pada lokasi tersebut paling dekat dalam radius 2 ribu meter dari pasar rakyat pada zona tersebut.
Hingga saat ini, pusat perbelanjaan modern di Bantul hanya sebatas TBM, Annihayah pun mengaku tidak ada pelaku usaha yang mengajukan izin untuk mendirikan pusat perbelanjaan modern berupa mall di Bantul. “Melalui DPMPTSP secara langsung kami belum menemui, melalui OSS mungkin ada. Karena sekarang izin apapun bisa dimohonkan langsung oleh masyarakat melalui aplikasi OSS,” ujarnya.
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan DKUKMPP Bantul, Gardana Purnama menyampaikan pendirian TMB diatur dalam Perda Bantul No.21/2028. Perda tersebut masih terus dibahas. Menurutnya jumlah TBM di Bantul masih terbatas. Sebagian besar TMB tersebar di kapanewon di daerah sub urban, antara lain Banguntapan, Sewon dan Kasihan.
“Hingga April 2024 ada 62 TMB [toko modern berjejaring] di Bantul,”ujarnya. Dia pun mendorong agar revisi Perda No.21/2018 segera rampung agar dapat mendorong pertumbuhan TMB di Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Malam Ini, Gunung Semeru Erupsi dengan Tinggi Letusan 800 Meter
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja Terbaru Hari Ini, Cek di Sini
- Jadwal SIM Keliling di Jogja Hari Ini, Jumat 11 April 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 April: Cuaca Ekstrem Intai DIY, Kasus Antraks di Gunungkidul, Hantavirus Penyakit Mirip Leptospirosis
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Jumat 11 April 2025 Hari Ini, Cek Lokasinya di Sini
- Dispar Catat 1,4 Juta Wisatawan Kunjungi DIY Selama Libur Lebaran 2025
Advertisement