Advertisement

Promo November

Jadi Sentra Produksi Gula di Zaman Belanda, Ini 9 Pabrik Gula Pernah Ada di Sleman

David Kurniawan
Minggu, 21 Juli 2024 - 07:17 WIB
Sunartono
Jadi Sentra Produksi Gula di Zaman Belanda, Ini 9 Pabrik Gula Pernah Ada di Sleman Seorang pengendara lewat di depan Kantor Disdukcapil Sleman. Kantor ini memiliki sejarah panjang karena saat zaman Hindia Belanda merupakan bagian kantor dari Pabrik Gula Beran. Foto diambil Kamis (17/7/2024). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kabupaten Sleman pernah menjadi salah satu sentra produksi gula di DIY di masa Hindia Belanda. Tercatat ada sembilan pabrik gula yang tersebar di Bumi Sembada.

Data dari Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Sleman, sembilan pabrik ini terdiri dari Pabrik Gula Beran di Kalurahan Tridadi, Sleman; Demakidjo di Kalurahan Banyuraden, Gamping; Klatjie di Kalurahan Sidoagung dan Rewoeloe di Kalurahan Sidomulyo, Godean. Selanjutnya ada Pabrik Randoegoenting di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan; Sendangpitoe di Kalurahan Sendangrejo, Minggir; Tandjong Tirto di Kalurahan Kalitirto, Berbah dan Tjebongan di Kalurahan Tlogoadi, Mlati.

Advertisement

BACA JUGA : 25 Peninggalan Diusulkan Menjadi Cagar Budaya di Sleman

Anggota Komunitas Roemah Toea, Aga Yurista Pembayun mengatakan, di Sleman sempat berdiri sembilan pabrik gula di zaman Hindia Belandan. Jumlah ini sama dengan pabrik yang ada di Kawasan Kabupaten Bantul.

“Sama-sama sembilan dan dengan adanya pabrik ini, Sleman menjadi sentra produksi gula di masa penjajahan,” kata Aga, Sabtu (20/7/2024).

Berdasarkan penelusuran sejarah yang dilakukannya, ia mengakui di awal abada 20 menjadi masa emas produksi gula. Pasalnya, pabrik gula tumbuh subur di Sleman hinga tercatat ada sembilan pabrik.

Hanya saja, lanjut dia, produksi gula yang sempat jaya akhirnya mengalami kemunduran sekitar 1920an. Hal ini terjadi karena jumlah produksi lebih tinggi ketimbang kebutuhan di pasaran.

Krisis ini makin menjadi saat terjadi resesi ekonomi di era 1930an. “krisis ini dikenal dengan the great depression yang banyak pabrik gula yang bangkrut hingga akhirnya tutup. Pada saat Jepang masuk kondisi pabrik di Sleman sudah tutup semua,” katanya.

Pascatutup, Aga tidak menampik bekas pabrik gula seperti Medarie, Tjebongan, Beran masih terlihat di 1940an. Tapi, sambung dia, memasuki 1950an mulai menghilang. “Kalau sekarang, hanya sedikit sisa dari kejayaan pabrik gula di Sleman,” katanya.

Kepala Bidang Sejarah Bahasa Sastra dan Permuseuman, Dinas Kebudayaan Sleman, Anas Mubakkir mengatakan, jejak atau bekas pabrik gula wilayah Sleman sudah didokumentasikan menjadi sebuah buku di 2022.  “Judulnya Yang Tersisa dari Pabrik Gula di Wilayah Sleman. Ini yang mendanai Dinas Kebudayan Sleman melalui Dana Keistimewaan,” kata Anas.

Dia menjelaskan, pembuatan buku dilakukan untuk melacak jejak dari Pabrik Gula di Sleman. Terlebih lagi, sambungnya, sekarang masih ada sisa peninggalan dari pabrik tersebut.

BACA JUGA : Harga Gula Pasir Terus Meroket, Harga Minuman Angkringan di Sleman Bakal Ikut Naik

“Sisa peninggalan ini adalah Kantor Disdukcapil Sleman yang dulu merupakan bekas perkantoran dari Pabrik Gula Beran. Kami buat buku untuk bahan referensi generasi muda, khususnya di Sleman agar paham Sebagian sejarah dari Sleman,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina

News
| Jum'at, 22 November 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement