Advertisement
Harga Gula Pasir Terus Meroket, Harga Minuman Angkringan di Sleman Bakal Ikut Naik

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah pedagang makanan dan minuman di Sleman mengaku kesulitan dengan melonjaknya harga gula pasir dalam beberapa pekan terakhir. Alhasil, berbagai cara akan ditempuh oleh pedagang agar keuntungan tetap didapatkan ditengah tingginya harga gula pasir.
"Saat ini harga gula di tingkat pengecer Rp17.000 per kilogram. Padahal pekan lalu masih Rp15.000-an per kilogram. Tentu ini sangat memberatkan kami," kata salah satu pedagang minuman di Kapanewon Mlati, Risa, 32, Selasa (31/10/2023).
Advertisement
Senada, penjual warung angkrigan di Kapanewon Seyegan, Eri. 35, warga Margoluwih yang mengaku membeli gula pasir di tingkat pengecer berkisar Rp17.000-an per kilogram. "Naik, terus. Kemarin Rp16.000 per kilogram, tadi beli Rp17.000 per kilogram," katanya.
Atas kondisi ini, baik Eri maupun Risa mengaku pasrah dan memilih untuk mengurangi porsi gula pasir untuk minuman yang disajikan. Keduanya juga ada rencana untuk meningkatkan harga minuman, jika harga gula tidak kunjung turun. "Tidak ada pilihan lain, ya, kalau naik terus, terpaksa dinaikkan Rp500 per gelasnya," ucap Eri.
BACA JUGA: Disperindag DIY: Stok Gula dan Beras Perlu Diwaspadai pada Akhir Tahun
Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti mengakui jika saat ini harga gula pasir di pasar terus merangkak naik dan mencapai Rp16.000an per kilogram. Harga itu semakin meninggi saat berada di tingkat pengecer.
"Harga di pasar sekitar Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram. Sampai pengecer bisa lebih tinggi. Bisa sampai Rp17.000. Harga gula pasir yang tinggi ini dikarenakan saat ini pasokan gula pasir mengandalkan dari Jawa Timur, karena produksi pabrik gula di Madukismo sudah selesai," katanya.
Untuk itu, Disperindag Sleman telah merencanakan menggelar pasar murah pada pertengahan November mendatang di 17 Kapanewon. Selain itu, pasar murah yang akan lebih fokus pada penstabilan dan ketersediaan stok beras dan gula pasir akan digelar jelang libur Natal dan Tahun Baru 2024 mendatang.
"Untuk teknis sedang kami koordinasikan. Terkait harga gula pasir yang akan dijual di pasar murah, kami juga koordinasikan dengan Bulog. Biasanya kami jual lebih murah Rp2.000 dari harga pasaran. Sebab, ada reduksi biaya distribusi yang kami lakukan," terang perempuan yang akrab dipanggil Nia ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
- Sendratari Anak Tari Klasik Gaya Jogja Dipentaskan di Ndalem Mangkubumen
- Mafia Tanah Kas Desa: Jagabaya Caturtunggal Diduga Terima Suap dari Robinson 3 Kali, Nilainya Ratusan Juta
- Heboh Pneumonia Misterius, Dinkes Jogja: Tak Ada Peningkatan Kasus
Advertisement
Advertisement