Advertisement
Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda DIY Pastikan Ada Nuansa dan Teknologi Baru
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY memastikan konten yang ditampilkan dan diusung pada kawasan Jogja Planning Gallery (JPG) akan bernuansa berbeda dengan sejumlah destinasi wisata yang sudah ada di wilayah ini.
JPG merupakan salah satu proyek pendukung untuk melengkapi Sumbu Filosofi yang telah ditetapkan jadi warisan budaya dunia.
Advertisement
Bangunan JPG nantinya akan menempati lokasi di gedung DPRD DIY dan Teras Malioboro 2. JPG digadang-gadang akan jadi destinasi wisata baru di kawasan Malioboro yang akan menampilkan Jogja masa lalu, kini dan masa depan. Teknologi mutakhir pun akan disematkan di sana untuk jadi destinasi pembeda.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY Kurniawan mengatakan kunjungan sejumlah kepala instansi dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X beberapa waktu lalu ke Diorama Arsip Jogja dan Biskop 6D bertujuan untuk menambah referensi terkait dengan isi konten yang akan ditampilkan di JPG.
"Kontennya tentu tidak harus sama, artinya kalau JPG sama persis dengan diorama kan nanti bukan saling menguatkan tapi malah saling meniadakan," kata Wawan, Sabtu (3/8/2024).
DPAD DIY yang ikut terlibat menjadi tim pembangunan dan pengembangan JPG, kata Wawan memastikan bahwa konten yang diusung di dalam JPG nantinya akan sepenuhnya baru.
Sebab Pemda DIY memastikan bahwa segmen yang disasar untuk berkunjung ke JPG adalah beda dengan yang berkunjung ke tempat lain.
"Justru yang diinginkan jangan sampai sama, harus beda. Kalau sama tentu yang sudah ke Diorama Arsip tidak berniat lagi datang ke JPG begitu pula sebaliknya," ujarnya.
BACA JUGA: Makan Keripik dengan Saus Meningkatkan Asupan Kalori hingga 77 Persen
Menurut Wawan, Diorama Arsip Jogja mengusung Augmented Reality atau AR yang merupakan teknologi dengan sistem kerja memperoleh penggabungan secara real-time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata.
Kalangan yang mayoritas berkunjung ke tempat itu terdiri dari para pelajar dan mahasiswa.
Sementara untuk konten dan tampilan JPG ke depannya, Wawan menyebut tentunya harus ada pembaharuan teknologi dan isi yang akan disampaikan kepada masyarakat luas.
"Harus selalu berinovasi karena kalau tidak, ibarat produk kan jadi tidak menarik kalau tidak dilakukan pembaharuan terutama di unsur teknologinya," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY Anna Rina Herbranti menyebut sudah menyusun Rancang Bangun Rinci atau Detail Engineering Design (DED) dari JPG.
Hanya saja Anna enggan menjelaskan lebih detail seperti apa konsep bangunan itu ke depannya. Adapun proses pengerjaan DED sudah dilakukan pihaknya pada tahun lalu. "Gedungnya nanti akan dibangun di Malioboro No. 54 dan 56," kata Anna.
Anna mengungkapkan, ada banyak hal yang nantinya akan ditampilkan menjadi konten atau menjadi suguhan kepada para pengunjung yang datang ke JPG jika gedung tersebut sudah jadi.
Semua yang disuguhkan kepada para tamu masih beririsan dengan kawasan Sumbu Filosofi Jogja yang Malioboro termasuk di dalamnya.
"JPG menjadi ruang pamer perjalanan kehidupan Jogja mulai perwujudan filosofi, sejarah, bentang alam dan budaya, tata ruang, tata bangunan dan masa depan Jogja serta wadah ruang pamer untuk pelaku seni di Jogja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ketua DPD RI Usulkan Dana Zakat untuk MBG, Kepala BGN: Kami Fokus Pakai APBN Dulu
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Perbaikan Jalan Sentolo-Nanggulan Rp2 Miliar, Warga Minta Libatkan Tenaga Kerja Lokal
- Datangi DPRD Kota Jogja, Pedagang Teras Malioboro 2 Minta Pengundian Diulang
- Tak Perlu Repot, Kini Bikin Paspor Tinggal ke Kantor Mal Pelayanan Publik Bantul
- DKPP Bantul Jadwalkan Penyaluran Vaksin PMK pada Februari 2025
- Begini Langkah Dinas Pariwisata Gunungkidul untuk Mencapai Target 3,5 Juta Wisatawan di 2025
Advertisement
Advertisement