Purawisata Jogja Gelar Festival Tari Konservasi Ramayana, Konsisten Pentaskan Tarian Tradisional 48 Tahun
Advertisement
Harianjogja.com, MERGANGSAN—Ramayana Balet Purawisata menjadi salah satu lokasi di Kota Jogja yang konsisten mementaskan tari tradisional selama 48 tahun terakhir. Ramayana Ballet Purawisata menggelar Festival Tari Konservasi Ramayana mulai 4-10 Agustus 2024. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus untuk meluaskan branding baru Purawisata menjadi Mandira Baruga.
Komisaris Utama Mandira Baruga Yogyakarta Ulla Nuchrawaty menjelaskan Festival Tari Konservasi Ramayana diisi dengan berbagai rangkaian acara. Diawali dengan lomba tari dengan peserta 30 sanggar tari yang tersebar di wilayah DIY-Jateng. Lomba tari ini turut melibatkan penari cilik hingga remaja.
Advertisement
BACA JUGA : Belasan Negara Memperebutkan Piala Raja Sultan HB X di Jogja Internasional Kite Festival
"Ini merupakan konservasi yang ke tiga. Tahun depan, kami berharap, bisa mengundang beberapa negara yang punya Tari Ramayana, untuk tampil di sini," katanya dikutip Minggu (5/8/2024).
Ulla mengatakan, festival ini sebagai perayaan Ramayana Balet Purawisata yang tak pernah berhenti pentas. Bahkan, meski tak ada pentas saat pandemi Covid-19, tapi penari hingga pengrawit di Purawisata tetap konsisten berlatih. Hal ini merupakan bagian dari komitmennya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Selain lomba tari, Festival Tari Konservasi Ramayana juga akan dimeriahkan dengan kegiatan Reuni Dangdut Purawisata pada 8 Agustus 2024.
"Acara ini akan ditutup dengan kemegahan Malam Puncak Gala Dinner dan Show Ramayana Balet Purawisata Magnificient di tanggal 10 Agustus 2024, sebuah penutup yang dijamin megah dan memukau," ungkapnya.
BACA JUGA : Pemda DIY Gagas Pembentukan Sekber Pariwisata, Ini Tugasnya
Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto mengaku mengapresiasi konsistensi Ramayana Balet Purawisata dalam mememtaskan tari. Menurutnya, tari tradisional sebagai produk dari kebudayaan harus dilestarikan. Ramayana tidak hanya sekadar dongeng belaka, tetapi juga menjadi cerminan dari nilai-nilai luhur seperti kesantunan, kesopanan, dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat khususnya di Kota Jogja.
"Kami akan terus mensupport kegiatan untuk pelestarian seni budaya. Sehingga nantinya akan terus lestari dan banyak orang yang datang ke Kota Jogja," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ini Dia 3 Karya Budaya Indonesia yang Diusulkan Masuk Menjadi WBTb ke UNESCO
- Ini Kegiatan Kampanye Terakhir Ketiga Calon Wali Kota Jogja Jelang Masa Tenang
- Pasangan Agung-Ambar Tutup Kampanye dengan Pesta Rakyat
- Konstruksi Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Ruas Jogja-SS Banyurejo Capai 70,28 Persen, Ditargetkan Rampung 2026
- Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
Advertisement