Advertisement
Kalangan Rumah Tangga di Jogja Diminta Mengolah Sampah Organik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kalangan rumah tangga di Kota Jogja diminta untuk rajin mengolah sampah organik. Pemkot Jogja meminta upaya pemilihan sampah organik karena menjadi sampah yang paling banyak di produksi di Kota Wisata ini.
Dari 200 ton produksi harian sampah di Kota Jogja, sebanyak 60 persen atau 120 ton di antaranya merupakan sampah organik.
Advertisement
Sampah organik sekaligus menjadi sampah yang paling sulit diolah. Termasuk diolah oleh unit pengelolaan sampah yang dimiliki oleh Pemkot Jogja.
Pengolahan sampah organik skala rumah tangga yang belum optimal menjadikan pengolahan sampah di hilir juga tak maksimal.
Sekretaris Daerah Kota Jogja Aman Yuriadijaya menuturkan sejauh ini sampah di unit pengelolaan sampah Nitikan, Karangmiri, Kranon, maupun di Sitimulyo mengolah sampah menjadi energi alternatif RDF.
Di sisi lain, pemilahan sampah belum optimal. Sampah organik kerap kali masih tercampur dengan sampah anorganik.
Sementara, sampah organik punya kadar air yang tinggi dan kalori rendah. Untuk mengubah menjadi RDF, diperlukan sampah yang punya kalori tinggi dan kadar air yang rendah.
"Teknologi RDF itu energi, sama dengan kalori, panas. Kalau organik itu isinya kadar air, ya kalori rendah. Itu problemnya. Kenapa kapasitas kita di Nitikan, Karangmiri, Kranon, dan Sitimulyo tidak optimal, karena sampah yang masuk mayoritas organik, yang berbau, berair," jelas Aman.
BACA JUGA: Kekeringan Melanda 18 Kalurahan di Gunungkidul, Permintaan Air Terbanyak di 2 Titik Ini
Sampah yang masih tercampur ini mempengaruhi hasil RDF yang diproduksi di TPS3R. Aman menyebut, RDF yang sempat dikirim ke Cilacap bahkan ditolak lantaran RDF punya kadar air tinggi. "Dibawa ke industri skala 2 di Pasuruan juga direject lagi," katanya.
Untuk itu, menurut Aman gerakan Organikkan Jogja yang belakangan digaungkan oleh Pemkot Jogja menjadi kunci pengolahan sampah organik.
Masyarakat bisa mengolah sampah organik dengan memanfaatkan teknologi sederhana seperti biopori, losida, hingga ember tumpuk.
Ia juga sudah membuat jadwal khusus pembuangan sampah di depo. Sampah yang dibuang harus disesuaikan dengan hari dan jenis sampahnya.
"Gerakkan Organikkan Jogja adalah kunci. Di depo ada hari residu organik, yang boleh dibuang sampah residu di luar organik basah, seperti daun, rumput yang relatif lebih kering dan punya kalori," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kronologi Speedboat Meledak Tewaskan Cagub Maluku Utara Benny Laos: Sempat Diingatkan Jangan Mengisi BBM Saat Mesin Hidup
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 12 Oktober, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Sabtu 12 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Sabtu 12 Oktober 2024, Cek di Sini
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja Hari Ini, Sabtu 12 Oktober 2024
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Sabtu 12 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement