Advertisement

Promo November

Kekeringan Melanda 18 Kalurahan di Gunungkidul, Permintaan Air Terbanyak di 2 Titik Ini

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 06 Agustus 2024 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Kekeringan Melanda 18 Kalurahan di Gunungkidul, Permintaan Air Terbanyak di 2 Titik Ini Ilustrasi kekeringan - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat sejauh ini sudah ada 18 kalurahan yang mengajukan bantuan air bersih. Hingga saat ini, ada lebih dari 2 juta liter air bersih yang disalurkan kepada warga per Senin, (5/8/2024).

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan ada 2.964.000 liter air bersih yang sudah disalurkan di 18 kalurahan.

Advertisement

Dua kalurahan yang paling banyak mendapat bantuan yaitu Kalurahan Girisuko, Panggang mendapat 140 tangki dan Kalurahan Tepus, Tepus mendapat 100 tangki.

Kalurahan sisanya yaitu ada Kalurahan Balong, Jepitu, Jerukwudel, dan Karangawen di Kapanewon Girisubo; Kalurahan Girisuko dan Giriharjo di Kapanewon Panggang; Kalurahan Semugih di Kapanewon Rongkop. Kemudian ada Kalurahan Kanigoro, Planjan, Monggol, dan Ngloro di Kapanewon Saptosari.

Adapun di Kapanewon Tepus, kalurahan yang terdampak seperti Giripanggung, Tepus, dan Purwodadi; Kapanewon Karangmojo di Kalurahan Ngawis. Sementara di Kapanewon Nglipar di Kalurahan Kedungkeris, dan Kedungpoh.

Menurut Purwono, puncak musim kemarau terjadi antara Agustus hingga Oktober 2024. Dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir, karena BPBD telah menyiapkan 1.000 tangki air.

Kepala Seksi Logistik BPBD Gunungkidul, Arif Prasetyo Nugroho mengatakan apabila alokasi anggaran untuk bantuan air kurang, maka ada kemungkinan BPBD mengajukan pengadaan melalui dana belanja tidak terduga (BTT).

BACA JUGA: Sultan HB X Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di DIY hingga 31 Agustus

Pengajuan BTT itu semakin mendesak lantara ada beberapa kapanewon yang kehabisan anggaran untuk pengadaan air bersih seperti Semanu dan Ponjong. “Data yang kapanewon kekurangan air itu data bergerak,” kata Arif.

Meski begitu, prediksi BPBD anggaran tersebut akan benar-benar habis menjelang puncak musim kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement