Advertisement

Yayasan Biennale Yogyakarta Pamerkan Karya Hasil Interaksi Seniman dan Warga

Media Digital
Senin, 19 Agustus 2024 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Yayasan Biennale Yogyakarta Pamerkan Karya Hasil Interaksi Seniman dan Warga Wakil Ketua Panitia Pameran, Angga Kurniawan (ketiga dari kanan) dalam jumpa pers pameran Golong Giling SAWIT: Gayeng Ngrumat Bumi di Joglo Pringgo Wiyono Sawit, Panggungharjo, Sewon, Selasa (20/8/2024). - Stefani Yulindriani

Advertisement

BANTUL—Yayasan Biennale Yogyakarta melalui program Asana Bina Seni akan menggelar pameran bertajuk Golong Giling SAWIT: Gayeng Ngrumat Bumi di Joglo Pringgo Wiyono Sawit, Panggungharjo, Sewon, Selasa (20/8/2024). Pameran tersebut akan menampilkan karya 10 seniman hasil interaksi dengan masyarakat Padukuban Sawit.

Wakil Ketua Panitia, Angga Kurniawan menyampaikan tahun ini program Asana Bina Seni angkatan ke-6 bekerja dengan tema seputar Seni dan Aktivisme. Pada edisi ini peserta tidak diminta untuk membuat karya atau tulisan yang akan dipamerkan. "Tahun ini mereka ditantang untuk menemukan metode presentasinya sendiri dan tidak harus berupa karya jadi tetapi bisa juga berupa karya on-progress," katanya.

Advertisement

Para peserta program Asana Bina Seni 2024 akan meramu ide dan gagasan mereka setelah melalui rangkaian kelas dan inkubasi yang dilaksanakan selama Maret-Juli 2024. Materi yang diberikan berkisar mengenai estetika dan potensi desa, pemetaan sosial, wawasan gender dan. ekologi serta kesadaran inisiatif pengarsipan.

Perbedaan dari format presentasi tahun sebelumnya adalah tantangan baru untuk peserta Asana Bina Seni keluar dari ruang kubus putih dan menjadi bagian dari kehidupan di desa. 

"Pada penyelenggaraan tahun ini, kata kunci yang ditawarkan sebagai pemantik adalah lokalitas dan sejarah yang berkaitan dengan tema besar Biennale Jogja untuk 10 tahun ke depan, yakni Trans-lokalitas & Trans-historisitas," katanya.

Menganalisis sejarah dari konteks lokal menjadi langkah awal untuk bisa terhubung dengan lokalitas dan sejarah di belahan dunia lainnya.

Selain itu, menurutnya dengan menganalisis sejarah dari konteks lokal desa merupakan langkah awal untuk terhubung dengan lokalitas dan sejarah di belahan dunia lainnya. "Desa dimaknai tidak hanya sebagai tempat tetapi juga meliputi budaya yang terekam dalam kehidupan warganya," katanya.

Menurutnya praktik kesenian tak lagi eksklusif tanpa misi sosial, tapi berperan aktif merawat kehidupan dan pengetahuan dari tetangga terdekat.

Sementara Kepala Dukuh Sawit, Bangkit Sholahudin menyampaikan warganya mulai mengenal Biennale dengan berpartisipasi dalam kegiatan Biennale tahun 2023 di Panggungharjo. Dia berharap kegiatan tersebut bisa memberikan manfaat bagi seniman dan warga setempat yang berpartisipasi. 

"Datangnya Biennale warga jadi lebih terbuka. Mereka lebih menerima seniman dan menerima seniman sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat," katanya.

Sementara seniman, Andhika Pratama menyampaikan pihaknya berupaya menggali kebudayaan yang ada di Padukuban Sawit untuk menghasilkan karya.

Dia menuturkan pihaknya melakukan pendekatan dengan warga Sawit dengan terlibat dalam berbagai kegiatan yang ada. "Beberapa seniman ada yang membuat karya dengan melibatkan warga Padukuhan Sawit," katanya.

Menurutnya dengan interaksi tersebut karya seni yang dipamerkan merupakan hasil interaksi antara seniman dengan warga Padukuhan Sawit. 

Sementara seniman, Risang Panji Kumoro menyampaikan dengan berbaur dan merespon apa yang ada dalam masyarakat, dia menemukan karya seni yang akan dipamerkan. 

"Dengan berbaur dengan warga, menurutku akan dapat jawabannya [karya seni yang akan dipamerkan]," katanya.

Kurator pameran, Ripase Nostanta Purba menyampaikan dengan berinteraksi dengan masyarakat Padukuban Sawit membuat konsep karya seni yang dipamerkan terasa lebih dekat dengan masyarakat. "Tahun ini terasa berbeda dan lebih menarik," katanya.

Partisipan Asana Bina Seni 2024 terdiri dari seniman dan kurator yang terpilih melalui panggilan terbuka serta undangan. Ada 10 seniman individu yang terlibat dalam program tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tok! Warga Bali Pemelihara Landak Jawa Akhirnya Divonis Bebas

News
| Kamis, 19 September 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement