Advertisement

Promo November

Ancaman Gempa Megathrust, BPBD Bantul Ingatkan Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 12:57 WIB
Ujang Hasanudin
Ancaman Gempa Megathrust, BPBD Bantul Ingatkan Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa Kepala Pelakasana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta. - Harian Jogja / Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul kembali mengngatkan masyarakat agar membangun rumah tahan gempa untuk mengantisipasi gempa megatrust.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa wilayah di Indonesia berpotensi terjadi megatrust. Sementara DIY selama ini memiliki potensi terjadi gempa bumi dan tsunami.

Advertisement

Kepala BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta menyampaikan pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana tersebut.

"Saya mengimbau masyarakat kalau mau membuat bangunan hendaknya sesuai standar nasional Indonesia (SNI) tahan gempa," ujarnya, Jumat (20/8/2024).

Selain itu, dia mengimbau agar masyarakat menyiapkan tas siaga bencana. Dalam tas tersebut, masyarakat dapat menempatkan beberapa barang berharga yang dapat digunakan saat kondisi darurat. Beberapa benda yang dianjurkan antara lain senter, dokumen berharga, pakaian, dan makanan yang tahan lama.

Dia meminta agar masyarakat menempatkan tas tersebut di yang strategis, sehingga ketika bencana alam terjadi mudah dijangkau.

"Yang sewaktu-waktu terjadi gempa dan tsunami bisa kita bawa dengan cepat," katanya.

BACA JUGA: 8 Rumah di Bantul Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,8 di Barat Daya Gunungkidul

Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat memahami lokasi-lokasi yang aman untuk evakuasi. Di wilayah pinggir pantai di Bantul ada beberapa lokasi evakuasi yang dapat digunakan masyarakat. Tahun ini BPBD Bantul juga mulai membenahi shelter di Pantai Baru. Nantinya, shelter tersebut diharapkan dapat menjadi lokasi evakuasi apabila terjadi bencana.

Dia pun meminta masyarakat memahami rambu evakuasi yang ada.

"Rambu evakuasi itu bisa membimbing kita, keluarga, atau masyarakat untuk mencari tempat [evakuasi] yang aman," katanya.

Dia pun berharap masyarakat melakukan simulasi kebencanaan secara mandiri. Selain itu, BPBD Bantul pun telah beberapa kali mengadakan simulasi kebencanaan.

"Masyarakat juga diharapkan selalu memantau berita dari BMKG atau BPBD," katanya.

Untuk antisipasi megatrust, dia menuturkan BPBD Bantul telah memiliki 29 early warning system (EWS) tsunami. EWS tersebut dapat digunakan sebagai penanda awal ketika terjadi bencana alam.

Selain itu menurutnya, saat ini telah ada lima kalurahan siaga tsunami di pinggir pantai, antara lain Parangtritis, Tirtohargo, Poncosari, Murtigading dan Srigading. Di sana, BPBD Bantul telah memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.

Dia menuturkan BPBD Bantul juga melakukan kajian risiko bencana di Bantul. Upaya tersebut dilakukan untuk mengkaji mengenai potensi bencana dan upaya mitigasi yang mampu dilakukan. Saat ini kajian tersebut masih dalam tahap penggarapan rencana penanggulangan bencana.

"Dalam menghadapi [potensi megatrust, masyarakat] diharapkan tenang, tetapi tidak hanya cukup dengan tenang saja, megatrust itu fakta. Disamping itu tetap harus mensiap-siagakan terhadap bencana yang sewaktu-waktu terjadi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dugaan Suap ke Sahbirin Noor, KPK Periksa Empat Saksi

News
| Kamis, 21 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement