Advertisement

Peringatan Gempa Megathrust Tidak Berdampak ke Bantul

Jumali
Sabtu, 07 September 2024 - 11:17 WIB
Maya Herawati
Peringatan Gempa Megathrust Tidak Berdampak ke Bantul Ilustrasi sesar gempa / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Peringatan adanya gempa megathrust sejauh ini tidak berdampak kepada pemesanan restoran dan hotel di wilayah Bantul.

Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bantul sejauh ini menyatakan tidak ada pengaruh isu megatrust dengan pemesanan restoran maupun hotel yang ada di wilayahnya.

Advertisement

"Sejauh ini belum ada dampaknya. Kami sendiri sudah melakukan antisipasi terkait dengan isu tersebut, salah satunya adalah terkait dengan pemberian penjelasan bahwa bencana gempa tidak bisa diprediksi," kata Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo kepada harianjogja.com, Sabtu (7/9/2024).

Low Season

Menurut Hendra, pada bulan Agustus sampai Oktober memang ada penurunan tingkat hunian hotel atau okupansi hotel. Hal itu tidak lepas dari berlangsungnya low season atau bukan musim libur.

Sehingga, kata Hendra, hal ini berdampak kepada okupansi hotel, pemesanan makanan di restoran dan juga jumlah pengunjung di objek wisata yang ada di Bantul.

Hendra mencontohkan pada Agustus 2024, tingkat okupansi hotel di Bantul hanya mencapai 58 persen. Hal ini dikarenakan, tidak banyak kegiatan wisata maupun warga melakukan liburan dan menginap di sejumlah hotel di wilayah Bantul. Hal ini berbeda dibandingkan Juli 2024, di mana okupansi hotel di Bantul cukup tinggi mencapai 80 persen lebih.

BACA JUGA: Harga Telur Ayam Ras Naik Rp28.560 per Kg, Harga Ikan Turun

"Untuk awal September ini sudah mulai ada peningkatan. Karena sudah mulai ada peningkatan bookingan hotel maupun restoran," lanjut Hendra.

Hendra mengakui pada bulan Agustus sampai Oktober adalah masa low season, dan biasanya penurunan okupansi hotel dan pemesanan restoran bisa sampai 40%. Namun, hal itu telah jauh-jauh hari diantisipasi oleh anggota PHRI Bantul.

"Menyiasati sepinya tingkat pemesanan hotel di masa low season, kami minta teman-teman memaksimalkan sektor food and beverage (FnB) agar bisa tetap meraup pendapatan," kata Hendra.

Selain memberikan paket pernikahan, rapat, arisan dan kegiatan lainnya. Hendra mengaku sejumlah pengusaha hotel juga telah berinovasi dengan memberikan paket kamar dan FnB pada akhir pekan. "Ini upaya kami agar tingkat hunian hotel tidak mengalami penurunan yang tajam," ungkap Hendra.

PHRI, lanjut Hendra juga telah mengimbau agar pengelola hotel dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang tidak penting selama low season. Salah satunya adalah elektrikal yang tidak digunakan dapat dimatikan.

Selain itu, saat low season menurut Hendra, pengelola hotel akan memanfaatkan waktu tersebut untuk merancang program yang akan ditawarkan pada masa high season. 

“Nantinya kami berpromosi, entah itu travel dialog, atau simple gathering, mengundang teman agent atau table top," katanya.

Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Kabupaten Bantul Markus Purnomo Adi mengungkapkan untuk meningkatkan kunjungan wisata di Bantul, pihaknya akan mengelar dua kegiatan yakni Festival 1001 lampion terbang 2024, Sabtu (7/9/2024) dan Simfoni Gumuk Pasir, Sabtu (14/9/2024) di Laguna view Depok.

Keberadaan dua event tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan citra positif wisata pesisir di Kabupaten Bantul, tapi juga meningkatkan kesadaran terkait potensi wisata dan juga meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bantul.

"Jika di hari Sabtu biasanya angka pengunjung 6.000 pengunjung. Maka kami harapkan saat ada event tersebut bisa mencapai 10.000 pengunjung. Meskipun secara umum dan angka, kami tidak ada target khusus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hasil Semifinal Sepak Bola Putra PON XXI: Jabar Melaju ke Final Usai Kalahkan Kalsel Lewat Drama Adu Penalti

News
| Senin, 16 September 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement