Advertisement
Selamat dari Insiden Keracunan Massal di Patalan, Begini Cerita Bupati Abdul Halim
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul Abdul Halim Muslih “selamat” dari insiden keracunan massal saat acara Penyerahan SK Penetapan Rintisan Desa/Kalurahan Budaya 2024 di Kantor Kalurahan Patalan, Jetis, Selasa (10/9/2024).
Orang nomor satu di Pemkab Bantul tersebut memang datang ke acara tersebut, tetapi dia mengaku tidak mendapatkan menu nasi kotak seperti peserta lainnya. "Ya, saya tidak disuguh nasi boks itu. Saya lalu diajak ke ruang transit, saya makan prasmanan kan. Ya baik-baik saja, itu saya makan sampai sekarang. Dan, sepertinya berbeda itu yang masak ya," kata Halim saat ditemui di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Kamis (12/9/2024).
Advertisement
Panewu Jetis, Anwar Nur Fahrudin juga membenarkan terkait dengan tidak diberikannya nasi kotak kepada Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih pada kegiatan tersebut.
Mantan pejabat di Dinsos Bantul tersebut mengaku jika lurah, panewu, Kepala Dinas Kebudayaan, Komandan Ramil dan Kapolsek memang disuguhkan makanan berbeda. Para pejabat tersebut juga memakan makanan berbeda yang disediakan di tempat VIP.
“Jadi aman. Yang makan nasi kotak itu yang kena. Tetapi, kami belum tahu itu sumber keracunannya dari lauknya atau apa, karena masih diperiksa sampelnya di laboratorium,” kata Anwar.
Agar tidak terjadi kejadian yang sama, Anwar mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Kalurahan Patalan untuk memberikan edukasi kepada penyedia jasa katering di wilayah tersebut. Hal itu dimaksudkan agar para penyedia jasa katering terus menjaga kualitas makanan yang disajikan.
“Dipastikan bahan yang dimasak terbebas dari kontaminasi bahan berbahaya yang berdampak ke kesehatan pengkonsumsi. Kami juga berharap penyedia katering bisa mengecek kualitas makanan dan masakan. Semoga tidak berulang lagi ke depan. Karena katering ini biasa dipakai oleh pihak kalurahan,” ucap Anwar.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Klaim 160 Orang Keracunan Usai Santap Nasi Box di Kantor Kalurahan Patalan
Sebelumnya, Pemkab Bantul mengklaim sebanyak 160 orang mengalami gejala keracunan setelah menyantap sajian makanan saat acara Penyerahan SK Penetapan Rintisan Desa/Kalurahan Budaya 2024 yang digelar di Kantor Kalurahan Patalan, Selasa siang.
Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas adanya dugaan keracunan pada kegiatan tersebut. Bahkan Joko menyebut ada sebanyak 160 orang telah mengalami gejala keracunan.
"Dan yang harus dirawat di rumah sakit sampai saat ini ada 8 orang. Dan pemerintah akan mengupayakan pembiayaan dengan BPJS Kesehatan dan Jamkesda, karena apapun ini harus segera diatasi," kata Joko di RSUD Panembahan Senopati, Kamis siang.
Saat ini Pemkab Bantul sedang mengusahakan pembiayaan perawatan bagi mereka yang mengalami gejala keracunan melalui BPJS Kesehatan dan Jamkesda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Memberantas Peredaran Minuman Keras, Polres Bantul Memaksimalkan Tim Khusus
- Rumah Baca Raden Mas Suryowinoto Dorong Literasi lewat Pelatihan Mahir Mendongeng
- Pemda DIY Minta Pemkab dan Pemkot Tegas pada ASN Pelanggar Netralitas di Pilkada 2024
- Pakar Energi Geothermal UGM Sarankan Peningkatan Data Eksplorasi Panas Bumi
- Abrasi Mengancam Pantai Selatan, BPBD DIY Minta Warga Bongkar Bangunan di Pinggir Pantai
Advertisement
Advertisement