Advertisement

Cegah Kejadian Keracunan Terulang, Disbud Bantul Pilih Gunakan Katering yang Ada di e-Katalog

Jumali
Kamis, 26 September 2024 - 09:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Cegah Kejadian Keracunan Terulang, Disbud Bantul Pilih Gunakan Katering yang Ada di e-Katalog Foto ilustrasi pedagang kaki lima makanan Indonesia. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Bantul melakukan sejumlah antisipasi peristiwa keracunan pada acara yang melibatkan dinas tersebut tidak kembali terjadi. Salah satunya adalah dengan jalan memilih katering penyedia makanan yang memiliki sertifikat dan terdaftar di e-katalog.

“Dan, biasanya kami memang menggunakan katering yang ada di e-katalog. Ke depan kami akan lebih optimalkan menggunakan katering lewat e-katalog,” kata Kepala Disbud Kabupaten Bantul Yanatun Yunadiana kepada Harian Jogja, Kamis (26/9/2024) pagi.

Advertisement

BACA JUGA: Kasus Keracunan di Patalan Bantul, Semua Korban Telah Pulih

Terkait dengan kasus keracunan yang terjadi saat undangan menyantap makanan di Acara  Rintisan Desa Budaya di Kantor Kalurahan Patalan, Jetis, Yanatun mengaku itu di luar kendalinya. Yanatun menceritakan awalnya, pihaknya hendak menggunakan katering yang terdaftar di e-katalog untuk pengadaan 100 undangan. Namun, dari BUMKal dan kalurahan menghendaki agar 300 undangan yang akan hadir dalam acara tersebut bisa mendapatkan konsumsi.

“Alhasil, mereka ikut mengusahakan. Istilahnya ikut urunan untuk ikut mengkover konsumsi. Sehingga akhirnya, kemarin kami tidak lewat e-katalog untuk pengadaan konsumsi dan diserahkan ke BUMKal setempat,” jelas Yanatun.

Yanatun juga mengungkapkan, pihaknya juga telah menerima hasil laboratorium atas pengujian makanan yang menyebabkan terjadinya peristiwa keracunan di Kantor Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, Selasa (10/9/2024) lalu.

Dari hasil laboratorium, makanan yang disajikan dalam Acara  Rintisan Desa Budaya di Kantor Kalurahan Patalan itu mengandung bakteri dan jamur.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul Samsu Aryanto menyatakan jika bakteri dan jamur yang menjadi penyebab keracunan adalah Staphylococcus, Basilus, Salmonella dan juga ada jamurnya , yakni Silsila. Namun untuk bakteri dan jamur itu ada di jenis makanan apa, Samsu mengaku tidak mengetahui.

"Sehigga kami tidak tahu, sumbernya makanan yang mana. Karena tidak ada penjelasan detail dari hasil laboratorium," paparnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak 160 orang mengalami keracunan saat menyantap nasi box pada acara Rintisan Desa Budaya di Kantor Kalurahan Patalan, Selasa (10/9/2024). Dari 160 orang yang mengalami keracunan tersebut, 15 di antaranya harus menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit. Acara  Rintisan Desa Budaya di Kantor Kalurahan Patalan itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Namun, karena para pejabat tersebut disuguhkan makanan berbeda, maka mereka tidak mengalami keracunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Desak Penangguhan Keanggotaan Israel di PBB, Ini Alasannya

News
| Jum'at, 27 September 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler

Wisata
| Selasa, 24 September 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement