Cegah Kejadian Keracunan Terulang, Disbud Bantul Pilih Gunakan Katering yang Ada di e-Katalog
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Bantul melakukan sejumlah antisipasi peristiwa keracunan pada acara yang melibatkan dinas tersebut tidak kembali terjadi. Salah satunya adalah dengan jalan memilih katering penyedia makanan yang memiliki sertifikat dan terdaftar di e-katalog.
“Dan, biasanya kami memang menggunakan katering yang ada di e-katalog. Ke depan kami akan lebih optimalkan menggunakan katering lewat e-katalog,” kata Kepala Disbud Kabupaten Bantul Yanatun Yunadiana kepada Harian Jogja, Kamis (26/9/2024) pagi.
Advertisement
BACA JUGA: Kasus Keracunan di Patalan Bantul, Semua Korban Telah Pulih
Terkait dengan kasus keracunan yang terjadi saat undangan menyantap makanan di Acara Rintisan Desa Budaya di Kantor Kalurahan Patalan, Jetis, Yanatun mengaku itu di luar kendalinya. Yanatun menceritakan awalnya, pihaknya hendak menggunakan katering yang terdaftar di e-katalog untuk pengadaan 100 undangan. Namun, dari BUMKal dan kalurahan menghendaki agar 300 undangan yang akan hadir dalam acara tersebut bisa mendapatkan konsumsi.
“Alhasil, mereka ikut mengusahakan. Istilahnya ikut urunan untuk ikut mengkover konsumsi. Sehingga akhirnya, kemarin kami tidak lewat e-katalog untuk pengadaan konsumsi dan diserahkan ke BUMKal setempat,” jelas Yanatun.
Yanatun juga mengungkapkan, pihaknya juga telah menerima hasil laboratorium atas pengujian makanan yang menyebabkan terjadinya peristiwa keracunan di Kantor Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, Selasa (10/9/2024) lalu.
Dari hasil laboratorium, makanan yang disajikan dalam Acara Rintisan Desa Budaya di Kantor Kalurahan Patalan itu mengandung bakteri dan jamur.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul Samsu Aryanto menyatakan jika bakteri dan jamur yang menjadi penyebab keracunan adalah Staphylococcus, Basilus, Salmonella dan juga ada jamurnya , yakni Silsila. Namun untuk bakteri dan jamur itu ada di jenis makanan apa, Samsu mengaku tidak mengetahui.
"Sehigga kami tidak tahu, sumbernya makanan yang mana. Karena tidak ada penjelasan detail dari hasil laboratorium," paparnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak 160 orang mengalami keracunan saat menyantap nasi box pada acara Rintisan Desa Budaya di Kantor Kalurahan Patalan, Selasa (10/9/2024). Dari 160 orang yang mengalami keracunan tersebut, 15 di antaranya harus menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit. Acara Rintisan Desa Budaya di Kantor Kalurahan Patalan itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Namun, karena para pejabat tersebut disuguhkan makanan berbeda, maka mereka tidak mengalami keracunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
Advertisement
Advertisement