Advertisement
BMKG DIY Prediksi Hujan Terjadi pada Hari Pemungutan Suara 27 November 2024

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—BMKG memrediksi saat gelaran coblosan Pilkada serentak pada 27 November 2024 terjadi hujan mulai siang hingga sore. Diharapkan ada antisipasi sehingga saat pemilihan dan perhitungan suara dapat berjalan dengan lancar.
Prakirawan Cuaca, Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Muhammad Nur Hadi mengatakan, sudah membuat pengamatan berkaitan dengan cuaca. Diprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di kisaran 200-500 mm terjadi di wilayah DIY pada November ini.
Advertisement
“Sudah masuk musim hujan,” katanya, Sabtu (23/11/2024).
Nur menjelaskan, untuk saat gelaran pilkada, juga berpotensi terjadi hujan. Hasil dari pengamatan diperkirakan intensitas hujan antara ringan hingga sedang.
“Hujan berpotensi terjadi saat siang hingga sore hari,” katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada penyelenggara pemilihan untuk memperhatikan dan melakukan antisipasi agar hujan yang turun tidak menggangu jalannya pemungutan maupun perhitungan suara. “Kami mengimbau agar Masyarakat bisa datang lebih pagi karena hujan biasanya turun saat siang dan sore hari,” ungkapnya.
Di sisi lain, pada saat melihat gumalan awan segera mencari tempat berteduh. Lokasi perlindungan disarankan memilih tempat-tempat yang ada bangunan permanennya.
“Jangan berteduh di bawah pohon atau baliho karena rentan roboh. Selain itu, waspadai adanya potensi petir maupun angin kencang,” katanya.
Terpisah, Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi guna mengurangi risiko terjadinya cuaca ekstrem. Salah satunya dengan meminta pendirian TPS yang menggunakan bangunan permanan serta tidak terbuat dari tenda.
“Dicari yang kokoh sehingga tidak rawan ambruk saat ada embusan angin kencang,” katanya.
Di sisi lain, di sekitar TPS juga diminta terjaga kebersihannya agar terhindar dari genangan air atau banjir. “Yang jelas sudah kami sosialisasikan agar menggunakan TPS yang mudah diakses dan lokasinya juga aman,” katanya.
Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi mengatakan, sudah melakukan pemetaan terhadap keberadan TPS rawan. Oleh karena itu, upaya kewaspadaan harus dijalankan selama penyelenggaraan berlangsung.
“Cari lokasi yang aman dan ada bangunan permanen. Selain itu, juga harus mudah diakses oleh kelompok disabilitas,” katanya.
Ia menambahkan, juga sudah ada evaluasi penyelenggaraan Pemilu 2024. Adapun hasilnya, TPS yang seyogyanya susah sinyal dipindah ke lokasi yang memadai.
“Akses telekomunikasi penting untuk mengirimkan data pemilihan ke Sirekap,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PBNU Desak KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Ini Alasannya
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Alokasi Pendidikan di RAPBD Kulonprogo 2026 Mencapai Rp353 Miliar
- Berlangsung Cuma 7 Hari, Pasar Kangen TBY Start Mulai 18 September
- Ditahan Kejati DIY, Mantan Dukuh Candirejo Sleman Rugikan Negara Rp733 Juta
- DPRD DIY Dukung Usulan Sultan Soal BUKP Gunungkidul Jadi Perseroda
- Pendapatan Pemkab Gunungkidul Diproyeksi Rp1,9 Triliun pada 2026
Advertisement
Advertisement