Advertisement

Marak Insiden Keracunan, Dinkes DIY Minta Katering Rumahan Perhatikan SOP

Yosef Leon
Jum'at, 20 September 2024 - 13:17 WIB
Ujang Hasanudin
Marak Insiden Keracunan, Dinkes DIY Minta Katering Rumahan Perhatikan SOP Ilustrasi keracunan - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengimbau kepada jasa penyedia makanan dan minuman atau katering di wilayah setempat untuk memperhatikan keamanan kandungan bahan makanan dan standar operasional prosedur (SOP) menyusul maraknya insiden keracunan di wilayah setempat. 

Dalam waktu yang tidak sampai satu pekan tiga kejadian warga dan anak sekolah keracunan terjadi. Pertama di Kantor Kalurahan Patalan, Bantul Selasa (10/9/2024) kemudian salah satu SD swasta di Kapanewon Bantul di hari yang sama dan terakhir di Kepek, Wonosari pada Minggu (15/9/2024). 

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menyebut, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan surveilans terhadap sampel makanan yang dikonsumsi para korban. Selain itu, pihaknya juga akan menelusuri apakah penyedia jasa boganya berasal dari satu orang atau tidak. 

"Sudah diambil sampelnya dan akan dilihat dulu hasil laboratoriumnya seperti apa," katanya, Jumat (20/9/2024). 

Menurut Pembajun, petugas juga akan melihat langsung kondisi lingkungan korban saat menyantap makanan sekaligus lokasi saat makanan itu dibuat. Selain itu, juga akan ditelusuri apakah semua proses dilakukan sesuai dengan SOP atau tidak. 

"Bisa jadi penyedia jasa makanannya tidak oleh yang sudah terverifikasi, kemudian juga harus dilihat penyedia makanan ini kalau sudah terverifikasi mestinya SOP-nya dijalankan," ungkapnya. 

Di sisi lain, Pembajun juga menyoroti penyajian makanan yang kadang kala terlalu lama setelah diproses. Misalnya acara dengan tamu undangan 300-400 orang tentu harus dimasak beberapa jam sebelumnya agar santapan siap tepat waktu. Hal itu berpotensi memengaruhi kualitas makanan. 

"Terutama pada katering rumahan kan banyak sekarang orang ingin praktis. Makanya nanti akan kami lihat dulu hasil surveilansnya apakah makanan itu mengandung bakteri atau tidak, ntah itu terkontaminasi pada saat proses, waktu atau penyajiannya," katanya. 

Pembajun juga menambahkan bahwa, dengan menjamurnya jasa katering makanan cukup sulit bagi Dinkes masing-masing wilayah untuk melakukan pengawasan. "Kalau yang jelas izinnya mudah-mudahan aman. Namun yang dadakan itu atau pihak ketiga seperti keluarga atau tetangga tentu sangat rentan sekali," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya sebanyak 160 orang mengalami gejala keracunan setelah menyantap sajian makanan saat acara Penyerahan SK Penetapan Rintisan Desa/Kalurahan Budaya 2024 yang digelar di Kantor Kalurahan Patalan, Selasa (10/9/2024) siang.

Masih pada hari yang sama sebanyak empat siswa salah satu SD swasta di Kapanewon Bantul juga harus menjalani perawatan di rumah sakit karena diduga keracunan dari makan siang yang diberikan oleh sekolah. 

Beberapa hari berselang giliran warga Gunungkidul yang jadi korban. Sebanyak 26 warga Padukuhan Trimulyo I, Kalurahan Kepek, Wonosari diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam acara keagamaan di salah satu rumah warga Trimulyo I, Minggu, (15/9/2024) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ledakan Pager, Investigasi Awal Menunjukkan Ada Bahan Peledak Sengaja Ditanam

News
| Jum'at, 20 September 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement