Advertisement
Dampak Insiden Keracunan, Siswa SD Unggulan Aisyiah Diminta Bawa Bekal Sendiri Selama 2 Pekan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul menyatakan selama dua pekan kedepan siswa di SD Unggulan Aisyiah tidak akan mendapatkan jatah katering, menyusul insiden 64 siswa di sekolah tersebut mengalami keracunan pada Selasa (10/9/2024) lalu.
"Sebagai gantinya, siswa diminta membawa bekal sendiri. Ini berlaku selama dua pekan, sembari menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan oleh Balai Laboratorium dan Kalibrasi (BLKK) keluar," kata Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto, Jumat (13/9/2024).
Advertisement
Selain itu, pada Jumat (13/9/2024), kata Nugroho pihak sekolah juga telah menerapkan pembelajaran jarak jauh ke siswa, menyusul adanya insiden keracunan massal di SD Unggulan Aisyiah. Pihak sekolah juga melakukan sterilisasi lingkungan sekolah dan akan melakukan evaluasi SOP untuk pemberian katering dan juga SOP pengadaan bahan makanan untuk katering yang dikelola sekolah tersebut.
"Untuk kondisi siswa, kemarin masih ada 4 siswa yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kami harapkan, mereka segera sembuh," harap Nugroho.
Terkait dengan sekolah yang menggunakan sistem pemberian makan katering di Bantul, Nugroho mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengetahui jumlahnya. Hanya saja, diakuinya untuk SD Unggulan Aisyiah memang telah menerapkan sistem makan siang yang dikelola katering sekolah sejak sekolah tersebut berdiri.
Kepala SD Unggulan Aisyiah Bantul, Suwardi membenarkan jika selama sekolah berdiri pihaknya menerapkan sistem makan siang yang dikelola katering sekolah. Karena adanya peristiwa keracunan tersebut, Suwardi menyatakan pihaknya hari ini melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Keputusan PJJ ini juga telah kami disampaikan kepada Disdikpora Bantul. Karena kami juga ingin membersihkan kondisi sekolah, dan berkoordinasi agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi," imbuh Suwardi.
Suwardi mengungkapkan, saat ini pihaknya juga masih akan menunggu hasil uji laboratorium terkait penyebab terjadinya keracunan. Sebab, dari Dinkes Bantul menyatakan jika hasil uji laboratorium akan keluar dua pekan lagi.
"Dari sana kami akan tahu, bahan makanan apa yang membuat anak-anak mengalami keracunan. Sementara ini kami akan memperbaiki SOP terhadap bahan makanan yang masuk," kata Suwardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage
Advertisement
Berita Populer
- Persyaratan dan Cara Mutasi Keluar Sepeda Motor dan Mobil di Jogja
- Libur Panjang Maulid Nabi, Jumlah Penumpang Kereta Api di Daop 6 Yogyakarta Naik 33 Persen
- Siap-siap, Lowongan PPPK 2024 Segera Dibuka, Ada 589 Formasi di Sleman
- Tekan Angka Kecelakaan Anak Sekolah, Dishub Bantul Luncurkan Program Pangkas
- Usung Tema "Tilik Banyu" HUT ke-32 PDAM Tirta Sembada, Ajak Masyarakat Menjaga Ketersediaan Air
Advertisement
Advertisement