Advertisement

Dampak Insiden Keracunan, Siswa SD Unggulan Aisyiah Diminta Bawa Bekal Sendiri Selama 2 Pekan

Jumali
Jum'at, 13 September 2024 - 13:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Dampak Insiden Keracunan, Siswa SD Unggulan Aisyiah Diminta Bawa Bekal Sendiri Selama 2 Pekan Ilustrasi anak sakit (Freepik)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL— Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul menyatakan selama dua pekan kedepan siswa di SD Unggulan Aisyiah tidak akan mendapatkan jatah katering, menyusul insiden 64 siswa di sekolah tersebut mengalami keracunan pada Selasa (10/9/2024) lalu.

"Sebagai gantinya, siswa diminta membawa bekal sendiri. Ini berlaku selama dua pekan, sembari menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan oleh Balai Laboratorium dan Kalibrasi (BLKK) keluar," kata Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto, Jumat (13/9/2024).

Advertisement

BACA JUGA: 64 Siswanya Alami Keracunan Makanan Katering, Begini Kata Kepala SD Unggulan Aisyiah Bantul

Selain itu, pada Jumat (13/9/2024), kata Nugroho pihak sekolah juga telah menerapkan pembelajaran jarak jauh ke siswa, menyusul adanya insiden keracunan massal di SD Unggulan Aisyiah. Pihak sekolah juga melakukan sterilisasi lingkungan sekolah dan akan melakukan evaluasi SOP untuk pemberian katering dan juga SOP pengadaan bahan makanan untuk katering yang dikelola sekolah tersebut.

"Untuk kondisi siswa, kemarin masih ada 4 siswa yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kami harapkan, mereka segera sembuh," harap Nugroho.

Terkait dengan sekolah yang menggunakan sistem pemberian makan katering di Bantul, Nugroho mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengetahui jumlahnya. Hanya saja, diakuinya untuk SD Unggulan Aisyiah memang telah menerapkan sistem makan siang yang dikelola katering sekolah sejak sekolah tersebut berdiri.

Kepala SD Unggulan Aisyiah Bantul, Suwardi membenarkan jika selama sekolah berdiri pihaknya menerapkan sistem makan siang yang dikelola katering sekolah. Karena adanya peristiwa keracunan tersebut, Suwardi menyatakan pihaknya hari ini  melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Keputusan PJJ ini juga telah kami disampaikan kepada Disdikpora Bantul. Karena kami juga ingin membersihkan kondisi sekolah, dan berkoordinasi agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi," imbuh Suwardi.

Suwardi mengungkapkan, saat ini pihaknya juga masih akan menunggu hasil uji laboratorium terkait penyebab terjadinya keracunan. Sebab, dari Dinkes Bantul menyatakan jika hasil uji laboratorium akan keluar dua pekan lagi.

"Dari sana kami akan tahu, bahan makanan apa yang membuat anak-anak mengalami keracunan. Sementara ini kami akan memperbaiki SOP terhadap bahan makanan yang masuk," kata Suwardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Indonesia Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum

News
| Rabu, 18 September 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage

Wisata
| Minggu, 15 September 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement