Orang Tua Berkontribusi Besar pada Minat Baca Anak, Ini Penjelasannya

Harianjogja.com, JOGJA—Keterlibatan orang tua menjadi kunci muncul dan tumbuhnya minat membaca pada anak. Dengan gemar membaca, potensi anak meningkatkan literasinya semakin besar.

Temuan ini berdasarkan penelitian berjudul Peran Persepsi Keterlibatan Ayah dan Keterlibatan Ibu serta Konsep Diri Membaca terhadap Minat Baca. Penelitian karya Siti Dini Fakhriya dan Esti Hayu Purnamaningsih tersebut terbit pada Mei 2024 di Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP). Menurut mereka, salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan akademik adalah membaca. Sayangnya, minat membaca masyarakat di Indonesia masih rendah.

BACA JUGA : BEDAH BUKU: DPAD DIY Dorong Tingginya Minat Baca Merata ke Semua Wilayah

Penelitian mereka bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi keterlibatan orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu, dan konsep diri membaca terhadap minat baca siswa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan persepsi keterlibatan ayah dan ibu serta konsep diri membaca memiliki pengaruh sebesar 50,1% terhadap minat baca.

Selain itu, ada perbedaan dalam persepsi keterlibatan ayah dan ibu serta minat baca antara siswa laki-laki dan perempuan. “Implikasi dalam penelitian untuk menumbuhkan minat diperlukan keterlibatan orang tua sejak dini sehingga dapat terbentuk kebiasaan membaca pada anak. Adapun konsep diri membaca akan mendorong murid untuk membaca, sehingga murid perlu membentuk konsep diri untuk membaca,” tulis dalam penelitian tersebut.

Dalam hal persepsi, keterlibatan ayah lebih besar dalam memprediksi minat baca daripada persepsi keterlibatan ibu pada murid. Hasil juga menunjukkan bahwa persepsi keterlibatan ibu lebih tinggi daripada persepsi keterlibatan ayah. Terdapat juga perbedaan minat baca berdasarkan gender.

“Dalam menumbuhkan minat diperlukan keterlibatan orang tua sejak dini sehingga dapat terbentuk kebiasaan membaca pada anak. Dalam hal ini, ayah dan ibu terlibat dalam kegiatan membaca anak, seperti melakukan teknik modeling, penguatan, serta membangun fasilitas rumah yang ramah baca,” tulisnya.

Penelitian ini melibatkan 169 siswa kelas tiga dan empat sekolah dasar. Rentang usianya antara 8 hingga 11 tahun dan tinggal bersama orang tua. Penelitian tersebut menggunakan tiga alat ukur yaitu skala persepsi keterlibatan ayah dan ibu berdasarkan teori Hoover-Dempsey, skala konsep diri membaca dari the self-concept asreader scale from Motivation to Read Profile, serta skala minat baca berdasarkan teori Schiefele. Analisis data pada penelitian menggunakan IBM SPSS 2.0 software.

Rumah Ramah Baca

Melihat pentingnya kontribusi orang tua pada minat baca anak, banyak yang bisa diupayakan bersama untuk mewujudkan tingginya ketertarikan membaca.

Menurut Siti Dini Fakhriya dan Esti Hayu Purnamaningsih dalam penelitiannya yang berjudul Peran Persepsi Keterlibatan Ayah dan Keterlibatan Ibu serta Konsep Diri Membaca terhadap Minat Baca, orang tua dapat meningkatkan dan mempertahankan keterlibatan dalam kegiatan membaca anak. Upaya ini termasuk dengan mendorong dan memfasilitasi anak untuk membaca.

“Orang tua juga perlu meluangkan waktu bersama untuk membaca, memberikan bantuan ketika dibutuhkan,” tulis dalam laporan tersebut.

BACA JUGA : BEDAH BUKU: Tingkatkan Minat Baca dengan Buku Aplikatif

Di samping itu, orang tua perlu memberikan stimulasi serta memberi kesempatan pada anak untuk memilih bahan bacaannya sendiri. Bahan bacaan terutama yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak.

Stimulus di atas tidak hanya dilakukan ketika anak berada di bangku sekolah dasar. Orang tua tetap dapat terlibat dalam kegiatan membaca sejak dini. “Sehingga kegiatan membaca dapat menjadi kebiasaan dalam keluarga. Adapun konsep diri membaca tinggi akan membuat murid tertarik untuk membaca sehingga disarankan kegiatan membaca dilakukan setiap hari,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News