Advertisement

Pertanian Lahan Surjan Kulonprogo Dapat Bantuan 1,3 Ton Bibit Bawang

Triyo Handoko
Rabu, 18 September 2024 - 19:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Pertanian Lahan Surjan Kulonprogo Dapat Bantuan 1,3 Ton Bibit Bawang Suasana panen raya lahan surjan yang diawali dengan ritual tradisi di Kalurahan Kaligentung, Kapanewon Temon. Dok Pemkab Kulonprogo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO–Budidaya pertanian surjan yang jadi salah satu usulan warisan budaya tak benda di Kulonprogo dapat kucuran bantuan Dana Keistimewaan (Danais).

Bantuan itu berupa 1.300 kilogram bibit bawang merah, pupuk NPK non-subsidi sebanyak 350 kilogram, pupuk organik seberat 3.000 kilogram, dan 30 buah lampu penerangan pertanian.

Advertisement

Pertanian lahan surjan diusulkan jadi warisan budaya tak benda lantaran sudah turun temurun dipraktikan petani Kulonprogo, salah satunya di Kapanewon Temon.

BACA JUGA: Petani Kulonprogo Dapat Bantuan Benih Jagung untuk Tingkatkan Produktivitas

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Temon, Imam Khumaini menjelaskan lahan surjan adalah model pertanian yang mengelola sawah agar bisa dibudidaya secara tumpang sari.

Imam menerangkan biasanya lahan pertanian surjan membentuk area di tengah sawah lebih tinggi dari area di sekelilingnya. Area yang lebih tinggi disebut tabukan dan area yang lebih rendah dinamai tembokan.

"Bagian tengah lahan dibikin lebih tinggi supaya tidak mudah terendam air sehingga bisa dipakai menanam tanaman hortikultura seperti bawang," jelasnya, Rabu (18/9/2024)

Sedangkan area di sekelilingnya yang lebih rendah dan mudah terendam air digunakan untuk menanam komoditas pangan seperti padi. "Salah satu lahan surjan yang masih eksis di Temon ada di Kalurahan Kaligintung yang dibudidayakan kelompok tani," papar Imam.

Kelompok tani yang masih menerapkan pertanian surjan itu, jelas Imam, adalah Kelompok Tani Silayur dan Setyo Bakti yang mendapat bantuan Danais berupa bibit, pupuk, dan sarana pertanian tersebut.

Sebutan Surjan sendiri, menurut Imam, kemungkinan dari serapan dari bahasa arab  siraajan yang artinya lampu atau penerang. "Kemungkinan juga berkaitan dengan baju surjan yang diyakini dirancang oleh para wali dalam mengembangkan ajaran Islam di Jawa," tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Drajat Purbadi menjelaskan pertanian lahan surjan juga banyak ditemukan di kapanewon lain seperti Wates dan Panjatan. "Bantuan pertanian surjan total diberikan ke 10 kelompok tani, yang di Temon luas lahannya 5 hektar," katanya.

Drajat menyebut dengan bantuan tersebut diharapkan produktivitas pertanian dapat meningkat, terutama di lahan surjan. "Agar makin banyak masyarakat juga yang dapat mempraktikkan budaya lokal pertanian surjan ini sebagai warisan para leluhur," ujarnya.

Hasil pertanian lahan surjan sendiri, jelas Drajat, cukup menggiurkan dimana untuk bawang merah pada lahan satu hektar dapat menghasilkan 20 kwintal. "Secara produktivitas cukup menjanjikan, di sisi lain juga bagian dari pelestarian budaya sehingga kami harap para petani dapat memaksimalkan fasilitasi ini," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tok! Warga Bali Pemelihara Landak Jawa Akhirnya Divonis Bebas

News
| Kamis, 19 September 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement