Advertisement
Amazing Race, Kenalkan Makna Sumbu Filosofi ke Masyarakat dengan Bersepeda
Advertisement
JOGJA—Dinas Kebudayaan DIY bersama Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi (BPKSF) menggelar Amazing Race sebagai salah satu rangkaian acara dalam agenda Jogja World Heritage Festival (JWHF) 2024, Minggu (22/9/2024).
Sedikitnya 200 peserta ikut serta dalam lomba bersepeda yang memperebutkan total hadiah mencapai Rp36 juta itu. Peserta memulai lomba dari SMPN 6 Jogja kemudian berkeliling di sembilan kampung wisata kemudian finish di Jalan DI Panjaitan, Mantrijeron.
Advertisement
Kepala BPKSF, Aryanto Hendro Suprantoro, menjelaskan lomba bersepeda dinilai cocok untuk mengenalkan potensi, nilai dan makna yang terkandung dalam setiap titik yang dilewati peserta di kawasan Sumbu Filosofi. "Kami harus secara kreatif mencari cara supaya masyarakat tertarik untuk tahu sesungguhnya ada filosofi apa di balik penanda Sumbu Filosofi, maka kami buat olahraga sepeda agar bisa jadi media buat masyarakat mempelajari Sumbu Filosofi," katanya, Minggu.
Menurut Hendro, kawasan Sumbu Filosofi yang membentang dari selatan atau Panggung Krapyak sampai ke utara di Tugu Jogja memang lebih cocok dijelajahi dengan menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda sementara tahun lalu gelaran serupa dibungkus dengan acara jalan sehat.
"Di sela-sela peserta menjelajahi rute panitia bisa cerita tentang penanda yang ada, itu tentu lebih santai sehingga orang bisa lebih tahu dan bisa memaknai apa yang ada di kawasan Sumbu Filosofi," ujarnya.
Hendro menjelaskan 200 peserta itu kemudian dibagi menjadi 20 an kelompok yang setiap kelompok diisi dengan tiga sampai lima peserta. Di setiap pit stop atau titik pemberhentian mereka akan diberikan kuis dan games menarik yang juga jadi tambahan nilai. "Total ada sembilan kampung wisata yang dilewati peserta, di sana mereka akan diberikan games dan kuis seputar Sumbu Filosofi," ujarnya.
Tidak hanya melewati jalan protokol, peserta juga diajak menikmati rute di gang atau jalan penghubung di seputaran Sumbu Filosofi. Rute yang dilewati termasuk kawasan bagian dari penyangga Sumbu Filosofi atau wilayah pengembangan. "Di dalam kuis ada diskusi dan game yang dilakukan secara berkelompok sehingga mereka bisa kerja sama dan ini salah satu cara kami agar peserta saling interaksi," katanya.
Hendro berharap lewat kegiatan ini peserta yang didominasi oleh kaum muda bisa semakin peduli dengan budaya dan makna yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian mereka dapat melestarikan dan menyebarluaskan ke masyarakat banyak.
Adapun dalam agenda JWHF 2024 hari kedua sejumlah kegiatan diselenggarakan di kawasan Jalan DI Panjaitan, Mantrijeron. Diawali dengan Amazing Race, kegiatan berlanjut dengan acara beragam penampilan kesenian sampai ditutup pada malam hari. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rabu Biru Foundation dan InJourney Kolaborasi Sukseskan Pertanian Berkelanjutan dengan Teknologi Drone
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat
- Jadwal KRL Solo Jogja Keberangkatan Hari Ini, Selasa 3 November 2024, dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Berangkat Hari Ini, Selasa 3 Desember 2024, dari Stasiun Tugu ke Kutoarjo
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Pekan Ini, 3-8 Desember 2024, dari Stasiun Tugu Sampai Palur
- Jadwal KA Bandara YIA dan YIA Xpress Keberangkatan Selasa 3 Desember 2024
Advertisement
Advertisement