Advertisement
Siswa SLB Negeri 2 Gunungkidul Dipukul Gurunya Pakai Tongkat Satpam, Begini Reaksi Pemda
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menerima laporan dugaan tindak kekerasan berupa pemukulan oleh seorang guru terhadap siswanya yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK), Senin (7/10/2024). Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Gunungkidul tersebut diduga dipukul oleh gurunya menggunakan tongkat pemukul milik petugas keamanan sekolah.
Kepala Dispora DIY, Didik Wardaya mengatakan pemukulan tersebut terjadi pada Senin. Pasca menerima laporan tersebut, Disdikpora langsung melakukan pendalaman kejadian melalui tim.
Advertisement
Setiap sekolah, kata dia, memiliki Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Tim yang telah melakukan penyelidikan ini belum menghasilkan laporan utuh. Penyelidikan pun masih dilakukan hingga Rabu (9/10/2024). “Saya hari ini belum menerima laporan dari tim [TPPK] sekolah]. Tim juga masih mencari fakta di lapangan,” kata Didik dihubungi, Rabu.
Atas hal tersebut, Didik belum dapat memutuskan sanksi apapun terhadap guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dinasnya, kata dia, masih perlu bukti yang kuat untuk mendukung data yang sudah ada.
Meski begitu, dia menegaskan guru tersebut dapat diberhentikan sementara dari kegiatan belajar-mengajar, hingga persoalan dugaan pemukulan ini selesai.
Disinggung ihwal penanganan korban, Didik menjelaskan pengobatan dapat diberikan melalui sekolah. Pendampingan psikologis siswa juga akan diberikan dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY. “Tidak boleh mengajar anak sampai melukai. Karena guru ini PPPK, jadi sanksi sudah diatur ihwal disiplin PPPK,” katanya.
BACA JUGA: ANTISIPASI KEKERASAN SISWA : Cegah Kekerasan di Sekolah, Ini yang Harus Dimiliki Sekolah
Tante Korban, Endang Suwartinah mengaku mengetahui kejadian pemukulan tersebut setelah melihat bagian kepala hingga pundak mengalami lebam, begitupun bagian perut.
Pada Selasa (8/10/2024), Endang membawa anak tersebut ke rumah sakit dan melakukan visum. “Anak ini anak saudara ipar saya, dia disabilitas intelektual,” kata Endang.
Hingga saat ini, Endang belum bertemu dengan guru yang bersangkutan. Hanya dia memastikan anak tersebut menjadi korban pemukulan menurut penurutan anak asuh tersebut. Saat ini, korban mengalami trauma dan tidak ingin bersekolah.
Harianjogja.com sudah mendatangi SLB Negeri 2 Gunungkidul untuk mengonfirmasi kejadian tersebut, tetapi hingga berita ini diturunkan belum ada pihak yang bersedia memberikan pernyataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rabu Biru Foundation dan InJourney Kolaborasi Sukseskan Pertanian Berkelanjutan dengan Teknologi Drone
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Keberangkatan Hari Ini, Selasa 3 November 2024, dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Berangkat Hari Ini, Selasa 3 Desember 2024, dari Stasiun Tugu ke Kutoarjo
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Pekan Ini, 3-8 Desember 2024, dari Stasiun Tugu Sampai Palur
- Jadwal KA Bandara YIA dan YIA Xpress Keberangkatan Selasa 3 Desember 2024
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Selasa 3 Desember 2024, Cek Lokasi dan Waktunya!
Advertisement
Advertisement