Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 3 Sasar Lahan Sawah, Ganti Rugi di Sumberrahayu Tembus Rp34 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah warga terdampak Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 3 di Sumberrahayu menerima Uang Ganti Kerugian (UGK). Total dana yang dikucurkan untuk pengadaan lahan kali ini mencapai puluhan miliar rupiah.
Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Sleman, Hary Listantyo Prabowo menjelaskan pembayaran ganti rugi di kali ini menyasar puluhan bidang tanah terdampak Tol Jogja-Solo di Kalurahan Sumberrahayu.
Advertisement
Selain itu beberapa bidang tanah sisa di Sidomulyo dan Sidokarto juga ikut menerima pembayaran ganti rugi kali ini. "Sumberrahayu selaku tuan rumah itu ada 56 [bidang tanah], kemudian Sidokarto itu ada 11, Sidomulyo ada satu," kata Hary ditemui di Kantor Kalurahan Sumberrahayu, Senin (14/10/2024).
Total anggaran yang dikucurkan dalam pencairan kali ini sampai di angka Rp34 miliar. "Ya sekitar Rp34 miliar," kata dia.
Di Sumberrahayu, nominal ganti rugi paling besar yang dicairkan menyentuh angka Rp1,1 miliar. Sementara nominal ganti rugi terkecil sekitar Rp3 juta.
Dua kali agenda pembayaran uang ganti rugi pengadaan lahan tol di Kalurahan Sumberrahayu menyasar tanah-tanah sawah. Pembebasan lahan di area pemukiman memakan waktu lebih pada penghitungan harga bangunan. "Permukiman itu karena ada bangunan. Jadi kami lambat di pendataan bangunan," kata dia.
BACA JUGA: Resmikan Jalan Tol Jogja Solo Segmen Kartasura-Klaten, Jokowi: Baru Menghabiskan Dana Rp5,6 Triliun
Lurah Sumberrahayu, Sigit Tri Susanto menjelaskan dalam dua kali pencarian, bidang tanah yang dibebaskan di Sumberrahayu bentuknya berupa tanah sawah.
Pada pencarian pertama beberapa bulan lalu, pencarian menyasar sekitar 80 bidang tanah sawah di Sumberrahayu. Pada pencarian kedua yang berlangsung Oktober ini, pencairan menyasar sekitar 50 bidang tanah sawah. "Hari ini baru yang sawah, sampai hari ini yang pemukiman belum. Appraisal-nya kayaknya belum turun [untuk pemukiman]," ujarnya.
Sigit tak tahu secara detail harga tanah per meter yang dibebaskan. Hanya saja dia mencatat harga paling rendah berkisar di angka Rp1 per meter. "Kalau maksimalnya saya kurang tahu, kalau minimal di angka Rp1 juta," ungkapnya.
Menurut Sigit harga yang diberikan sudah di atas harga pasaran. "Artinya masyarakat dari program ini tidak dirugikan, sama-sama mendapatkan manfaat.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
Advertisement
Advertisement