Peta Titik Rawan Gesekan, Begini Skenario Pengamanan Kampanye Terbuka Pilkada Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Polresta Jogja memetakan sejumlah titik rawan gesekan antar pendukung paslon Pilkada Jogja. Mereka juga telah menyiapkan skenario pengamanan di semua tahapan pilkada Jogja, termasuk saat kampanye rapat terbuka.
Kabagops Polresta Jogja, Kompol Sumanto menjelaskan potensi gesekan pada masa kampanye di Jogja didominasi oleh kelompok besar ormas underbow dua partai, yakni PDI Perjuangan dan PPP. “Wilayah Jogja didominasi oleh kelompok merah [PDIP] dan hijau [PPP],” ujarnya, Selasa (15/10/2024).
Advertisement
Sejumlah titik rawan gesekan tersebut diidentifikasi dari pengalaman terjadinya gesekan antar pendukung pada pemilu atau pilkada yang pernah dilaksanakan, meliputi simpang empat Jlagran, simpang empat Melia Purosani, simpang hotel Cavinton Ngabean, simpang empat Bintaran, Jogokaryan, simpang empat SGM, Tamansiswa dan Warungboto.
Untuk mengamankan jalannya kampanye, Polresta Jogja mengerahkan sebanyak 164 personel yang dibantu oleh 60 personel tambahan dari Brimop dan Direktorat Samapta Polda DIY. “Pola pengamanan kampanye tatap muka tidak banyak personel kami libatkan. Cukup kewilayanhan atau polsek, karena sampai saat ini belum pernah sampai 500 orang [peserta],” katanya.
Pengamanan ini meliuputi pemeriksaan lokasi kampanye dengan memastikan tidak ada ancaman keamanan seperti bahan peledak, pengamanan ring 1 dimana setiap paslon sudah didampingi personel pengamanan melekat, penjagaan kegiatan dan pengaturan lalu lintas.
Kemudian pada kampanye rapat umum, Polresta Jogjka akan melibatkan Kodim, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Bawaslu. “Kami bersinergi dalam pengamanan kampanye rapat umum. Meliputi engamanan di lokasi, koordinasi dengan satpol pp yang ada di lokasi, berapa personel yang dilibatkan, ring satu sampai tiga, kami bahas bersama,” paparnya.
Polresta Jogja juga akan mengaturan lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan, penjagaan konvoi di sepanjang rute yang dilalui dan mencegah bentrok antar pendukung di jalan. “Harapannya bisa menjadi konvoi yang mendidik, menggunakan helm yang tertib,” ungkapnya.
Polresta Jogja menerapkan tiga metode dalam menjalankan pengamanan, yakni preemtif, preventif, represif. “Preemtif kita tangkal dengan deteksi dini, informasi daerah rawan, sosialisasi ke kelompok pendukung, memberi imbauan ke masyarakat untuk menciptakan situasi kondusif,” ujarnya.
Lalu pada upaya preventif atau pencegahan dilakukan dengan patroli, pengamanan terbuka dan tertutup, penjagaan dan pengawalan, pengaturan lalu lintas dan mengamati situasi kegiatan. “Untuk represif meliputi lidik bergabung dengan Sentra Gakumdu, koordinasi dengan panitia pilkada, pengamanan korban, pelaku dan barang bukti, penegakan hukum,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
- Artjog 2025 Mulai Disosialisasikan, Ajak Seniman dan Penikmat Seni Ikut Ramaikan Lebaran Seni
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
Advertisement
Advertisement