Lestarikan dan Rawat Budaya Jawa, ASN Pemkot Jogja Dibekali Pawiyatan Jawi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja menggelar Pawiyatan Jawi di Hotel Cavinton, Jumat (18/10/2024). Selain digelar luring, kegiatan ini juga dilaksanakan secara daring dan disiarkan langsung melalui saluran Youtube Disbud Kota Jogja.
Kepala Disbud Kota Jogja Yetti Martanti menuturkan ada berbagai materi yang disampaikan pada Pawiyatan Jawi kali ini. Diantaranya terkait dengan busana Jawa, unggah-ungguh, dan basa Jawa. Yetti mengatakan ada beberapa hal terkait dengan budaya Jawa yang masih belum banyak diketahui. Misalnya, terkait dengan penggunaan batik awisan. Batik awisan merupakan motif-motif batik yang penggunaannya terikat dengan aturan Kraton Yogyakarta dan tidak semua orang boleh memakainya.
Advertisement
"Ada juga pakaian dewasa yang digunakan untuk anak-anak, sebenarnya tidak seperti itu. Ada kaidahnya," ujar Yetti saat ditemui di Hotel Cavinton, Jumat (18/10/2024).
Yetti menambahkan, Pawiyatan Jawi juga menjadi cara Disbud Kota Jogja untuk melestarikan dan merawat kebudayaan Jawa. Pawiyatan Jawi sengaja menyasar seluruh ASN di lingkup Pemkot Jogja. Menurutnya, ASN sebagai pelayan publik sudah sepatutnya menjadi contoh bagi masyarakat. Di sisi lain, melalui kegiatan ini diharapkan ASN bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya Jawa, seperti unggah-ungguh hingga subasita.
"Kalau bicara Kota Jogja kan akan lebih baik mencerminkan budaya Jogja yang istimewa. Artinya sikap dalam memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat itu mencerminkan budaya Jogja. Baik itu dari unggah-ungguh, subasita, basa. Hal-hal seperti itu yang akan menguatkan citra Kota Jogja melalui ASN," jelasnya.
Sekretaris Daerah Kota Jogja yang juga Ketua Dewan Pembina Korpri Kota Jogja Aman Yuriadijaya menuturkan Korpri menjadi organisasi untuk membangun semnagat, kebersamaan, dan mewujudkan kesejahteraan para ASN. Menurutnya, syarat untuk bisa mewujudkan kesejahteraan baik lahir maupun batin adalah dengan turut mewujudkan situasi "ajer-ajur" dengan lingkungannya. Artinya, ASN didorong untuk bisa membaur dengan warga Kota Jogja.
"Karena kita berada di lingkungan Jawa, budaya Jawa agar ajur-ajer harmonis, serasi, diadakanlah Pawiyatan Jawi. Menjadi bagian untuk meningkatkan pemahaman bagi seluruh ASN, anggota korpri agar paham dengan kaidahnya," tutur Aman.
Dia menambahkan, jika ASN telah meningkatkan pemahaman terkait budaya Jawa, maka akan tercipta kondisi "ajer-ajur" yang selanjutnya bisa menciptakan harmonisasi dengan lingkungan sekitar.
"Akan baik, akan tentram, lalu tercipta kesejahteraannya tidaak hanya lahir tapi batin. Ini juga memberikan kontribusi untuk mewujudkan iklim kondusif demi kepentingan kontribusi bagi kerja-kerja aparatur Pemkot Jogja," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dr. Raden Stevanus: Ingatkan Kembali, Tolak Istilah Nataru
- Lakukan Pemetaan, Bawaslu Sebut Ada Ratusan TPS Rawan selama Pilkada Gunungkidul
- Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Sekolah Diminta Waspada
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
Advertisement
Advertisement