Advertisement

Promo November

Bantul Anggarkan Rp260 Juta untuk Tangani Anak dengan Gizi Buruk

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 20 Oktober 2024 - 14:37 WIB
Sunartono
Bantul Anggarkan Rp260 Juta untuk Tangani Anak dengan Gizi Buruk Ilustrasi makan siang gratis di sekolah. Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat jumlah anak yang mengalami gizi buruk mencapai puluhan. Pada Januari hingga Juni 2024, anak dengan gizi buruk di Bantul mencapai 59 orang. 

Pemkab Bantul alokasikan anggaran hingga sekitar Rp260 juta. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Bantul Siti Marlina menyampaikan, pihaknya memberikan intervensi dengan pemberian susu khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan gizi buruk.

Advertisement

Tahun ini, Pemkab Bantul mengalokasikan Rp260 juta untuk pemberian susu khusus bagi anak yang mengalami masalah pertumbuhan.  "Di awal sekitar [APBD Bantul] Rp140 juta, di anggaran perubahan mendapat anggaran tambahan menjadi Rp260 juta," katanya, Minggu (20/10/2024).

BACA JUGA : Tangani Wasting Agar Anak Tak Stunting, Sebuah Upaya Perlindungan Anak untuk Indonesia Maju

Alokasi tersebut digunakan untuk memberikan susu bagi anak gizi buruk dan gizi kurang. "Anak dengan gizi buruk pasti akan kami berikan [susu khusus], mereka menjadi prioritas. Tetapi karena ini masih ada [alokasi anggaran] kami gunakan juga untuk anak gizi kurang dengan rekomendasi dari dokter anak," ujarnya.

Marlina menyampaikan, anak yang mengalami gizi buruk sebagian besar disebabkan karena anak memiliki penyakit bawaan sejak lahir. Beberapa anak dengan gizi buruk juga disebabkan karena mengalami infeksi akut, antara lain diare dan pneumonia.

Dia menyebut, anak dengan gizi buruk biasanya memiliki penyakit bawaan atau infeksi yang menjadi kendala untuk anak tersebut dapat menyerap asupan gizi yang optimal.

"Untuk [anak dengan penyakit bawaan] susah untuk naik jadi gizi baik, tapi ada beberapa [yang berhasil naik]," ungkapnya.

BACA JUGA : Presiden Jokowi Keluarkan Perpres Pembentukan Badan Gizi Nasional, Pelajar Jadi Prioritas

Karena itu, menurut Marlina, anak dengan gizi buruk harus dan infeksi harus ditangani secara bersamaan.  Dia mengatakan, anak dengan gizi buruk telah diberikan rujukan untuk ditangani di rumah sakit (RS). Kemudian ketika kondisi anak telah stabil dan telah dipulangkan dari RS, anak dapat ditangani di puskesmas. 

"Fase akut [anak dengan gizi buruk] bisa di rumah sakit, nanti stabilisasi bisa di puskesmas," ujar Marlina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement