Advertisement

Promo November

Temuan Gua di JJLS, Lurah Planjan Sebut GKR Mangkubumi Ingin Ada Kajian Awal

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:57 WIB
Maya Herawati
Temuan Gua di JJLS, Lurah Planjan Sebut GKR Mangkubumi Ingin Ada Kajian Awal Foto ilustrasi. Proses pembangunan jembatan yang menghubungkan ruas JJLS perbukitan Rowari di Kalurahan Tepus, Tepus. Foto diambil beberapa waktu lalu. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Lurah Planjan, Muryono Asih Sulistyo menyampaikan bahwa Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dan GKR Mangkubumi meminta ada kajian ihwal penemuan gua di lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Planjan, Saptosari. Hal ini disampaikan ketika mereka mengunjungi gua tersebut, Minggu, (20/10/2024).

Adapun Muryono mengharapkan gua tersebut dapat dipertahankan, sehingga dapat menjadi destinasi baru di Planjan. Pasalnya, selama ini Planjan hanya menjadi jalur lintasan wisatawan apabila melawat ke Gunungkidul.

Advertisement

“Kalau ada destinasi wisata gua itu, pertumbuhan perekonomian masyarakat bisa terangkat,” kata Muryono dihubungi, Selasa, (22/10).

Muryono menambahkan gua tersebut sempat dibuka lagi ketika dikunjungi dua putri Sultan HB X tersebut. Tim Universitas Gajah Mada (UGM) juga datang untuk melakukan penelitian. Hanya, hingga saat ini Muryono belum mendapat informasi kelanjutan penelitian itu.

Tim UGM juga kembali datang ke lokasi pada Selasa, (22/10). Menurut Muryono, mereka masih melakukan penelitian tanpa membuka gua tersebut.

“Arahan dari Gusti Mangkubumi itu ya bersama-sama melestarikan peninggalan yang ada. Setelah itu baru didiskusikan apakah akan dipindah jalannya,” katanya.

BACA JUGA: Stasiun Tugu Jogja Makin Cantik, Proyek Beaufitikasi Tahap 1 Rampung

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono mengatakan penelitian gua tersebut akan dilakukan Guru Besar Bidang Ilmu Geomorfologi Fakultas Geografi UGM, Profesor Eko Haryono.

“Arahan dari Gusti Mangkubumi itu ya menunggu hasil kajian apakah ke depan bisa untuk wisata namun dilihat dari jauh, apakah tetap lanjut trasenya,” kata Hary.

Ketua Umum Masyarakat Speleologi Indonesia, Petrasa Wacana juga telah menyampaikan bahwa perlu ada kajian untuk mengetahui sistem perguaan, utamanya di Kapanewon Saptosari.

Kajian tersebut penting agar pembangunan JJLS tidak menimbulkan potensi amblesan yang membahayakan nyawa pengguna jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza

News
| Jum'at, 22 November 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement