DPAD DIY Gelar Pameran Arsip Soeara Rajat: Pemiloe Djokdja 1951 dan 1955
Advertisement
JOGJA—Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menyajikan alternatif wisata edukasi berupa pameran arsip dengan tema pemilu.
Kali ini judul yang diambil yakni Soeara Ra’jat: Pemiloe Djokdja 1951 dan 1955, sebuah jejak masa lampau yang dicatat sebagai salah satu bukti peran penting Yogyakarta dalam perjalanan sejarah panjang demokrasi di Indonesia.
Advertisement
Melalui pameran ini DPAD ingin mengajak seluruh masyarakat untuk belajar tentang pentingnya pemilu sebagai cara untuk menjamin keberlangsungan pembangunan, di samping sebagai ritual merawat demokrasi.
Acara pameran arsip ini memiliki arti penting bagi semua pihak. Arsip bukan sekadar tumpukan dokumen, melainkan jejak sejarah dan identitas kita sebagai bangsa. Arsip-arsip ini adalah jendela yang membuka masa lalu, memungkinkan untuk belajar dari perjalanan sejarah, memahami transformasi masyarakat, serta menghargai warisan budaya dan nilai-nilai yang telah membentuk kita hingga saat ini.
Pameran ini diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras para pengelola arsip yang telah menjaga, merawat, dan menyajikan dokumen-dokumen berharga ini dengan baik. Tanpa upaya mereka, informasi penting dari masa lalu mungkin akan hilang dan tidak dapat dinikmati oleh generasi masa kini dan yang akan datang.
BACA JUGA: Waktu Pembangunan Mepet, TPST Donokerto Baru Dilengkapi Satu Mesin Pengolah Sampah
Pemilihan tema “SOEARA RA’JAT Pemiloe Djokdja:1951 & 1955” dimaksudkan sebagai refleksi dan edukasi bagi masyarakat yang dalam waktu dekat akan menghadapi Pilkada Serentak. Materi yang dipamerkan antara lain materi-materi tekstual, foto, audio visual, dan juga seni visual hasil kolaborasi dengan mahasiswa Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta.
Jumlah arsip yang dipamerkan 36 unit, terdiri dari arsip tekstual, foto dan audio. Pelaksanaan pameran dalam rentang 24 Oktober sampai dengan 1 November 2024.
Pada ruang pameran di Lobi Gedung Depo DPAD DIY juga ditampilkan replica bilik suara yang terbuat dari gedhek/anyaman bamboo, lengkap dengan besek dan gambar-gambar lambang partai yang dipilih pada masa itu, yang umumnya berupa nama/produk pertanian, atau hewan ternak.
"Dijamin menarik. Masyarakat bisa melihat pemilu zaman dulu seperti apa, mulai dari biliknya, gambarnya sampai alat-alat publikasi semacam posternya. Sekaligus kita jadi tahu betapa pendahulu kita telah menjaga semangat demokrasi dengan luar biasa. Kita sebagai penerus tentu harus meneruskannya,’’ kata Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY Rakhmat Sutopo didampingi Ketua Tim Kerja Pameran Budi Santoso.
Bengkel arsip juga dihadirkan sebagai sarana workshop, edukasi dan layanan bagi masyarakat.
Melalui bengkel ini layanan kearsipan – khususnya restorasi dan pelestarian – disajikan kepada masyarakat. Masyarakat bisa membawa arsip-arsip lama untuk diperbaiki. Di samping itu, selama seminggu ke depan pameran diramaikan dengan talkshow kearsipan menghadirkan nara sumber yang kompeten. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Erdogan Desak Negara Dunia Terapkan Putusan Penangkapan Netanyahu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
Advertisement
Advertisement